Biak (ANTARA) - Kelompok tani orang asli Papua (OAP) di Kampung Kajasbo Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Papua mengharapkan ada saluran irigasi untuk  meningkatkan produksi pertanian setempat

"Petani berharap ada saluran irigasi yang mendukung budidaya pertanian secara modern," ujar Ketua Kelompok Tani OAP Kajasbo Bomasi Rumanasen di Biak, Senin.

Ia mengaku, kelompoknya melakukan usaha tani didampingi organisasi Yayasan Bina Tani Sejahtera dengan menggunakan teknologi modern sehingga perlu dukungan ketersediaan infrastruktur irigasi.

Diakui Bomasi, saat ini untuk memenuhi kebutuhan air untuk bertani masih mengandalkan cara lama yakni menyediakan bak penampung air hujan untuk menyiram tanaman.

Jika cuaca tidak hujan, lanjut dia, maka kebutuhan air bersih untuk menyiram lahan pertanian mengambil dari penampungan air di rumah.

"Pipa penyaluran air bersih di kampungnya sudah berusia tua sehingga tidak maksimal mensuplai air ke lahan kebun pertanian," katanya.

Kelompok Tani OAP Kajasbo mulai melakukan budi daya antara lain bawang merah, cabai, tomat, jagung dan semangka.

Pendamping Yayasan Bina Tani Sejahtera Oktari berharap, ke depan adanya bantuan sarana air irigasi bagi lahan pertanian setempat sehingga hasil panen lebih maksimal.

"Jika air tersedia lancar maka panen bawang merah bisa empat bulan sekali," katanya.

Plt Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Biak Immanuel Naap mengaku ketersediaan air menjadi kebutuhan tanaman masih diharapkan petani agar tanaman tumbuh lebih baik dengan panen melimpah. 

Diakuinya, sumber air irigasi tidak bisa menjangkau semua lahan pertanian sehingga setiap tahun diperlukan perluasan irigasi yang bisa menjangkau wilayah pertanian yang potensial.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024