Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Papua telah memusnahkan dan menarik Uang Tidak Layak Edar (UTLE) dari edaran masyarakat dan perbankan hingga November 2023 sebanyak Rp 1,6 triliun.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua, Thomy Andryas di Jayapura, Rabu, mengatakan uang yang di musnahkan di dominasi oleh pecahan besar yakni Rp100 ribu dan Rp50 ribu.
“Pemusnahan UTLE 2023 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak Rp1,7 triliun,” katanya.
Menurut Tommy, pemusnahan uang UTLE rendah tahun ini dikarenakan penggunaan non tunai mulai mengalami peningkatan seperti pada transaksi Qris di Papua saat ini sudah melampaui target.
Dia menjelaskan untuk itu pihaknya selalu gencar melakukan sosialisasi penggunaan non tunai, dengan begitu dapat mempermudah transaksi baik dari pembeli maupun penjual.
“Volume transaksi pencapaiannya pada tahun 2022 hanya mencapai Rp144 miliar, sedangkan untuk 2023 mengalami peningkatan mencapai Rp470 miliar,” katanya lagi.
Dia menambahkan sedangkan peredaran uang palsu pada 2023 juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya di mana sebanyak 105 lembar, terdiri dari 41 lembar pecahan 100 ribu dan 62 lembar pecahan 50 ribu, sisanya pecahan kecil.
“Sedangkan pada 2022, kami menemukan 341 lembar upal yang didominasi pecahan 100 ribu," ujarnya.