Sentani (ANTARA) - Komando Rayon Militer (Koramil) 1701/22 Muara Tami terus membangun komunikasi dengan warga Perbatasan Skouw RI-PNG untuk menciptakan kondisi aman dan kondisif menjelang pemilihan umum (Pemilu) 14 Februari 2024.

Komunikasi yang dibangun Koramil 1701/22 Muara Tami dengan warga Kampung Mosso, warga Perbatasan Skouw, Kampung Skoue Sae, Skouw Yambe, Skouw Mabo, Koya Timur, Koya Tengah, Koya Barat dan Koya Koyo untuk memastikan semua warga mendukung penyelenggaraan pemilu.

Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) 1701/22 Muara Tami Kapten Arm Enos Furima saat dihubungi ANTARA di Sentani, Sabtu mengatakan laporan mengenai perkembangan situasi di wilayah setempat terus disampaikan oleh Babinsa.

“Saya telah instruksikan untuk Babinsa terus bangun komunikasi dengan warga Mosso dan Perbatasan untuk dapat menciptakan Kamtibas aman, dan kalau ada informasi yang mencurigakan supaya langsung disampaikan supaya ditintanklanjuti,” katanya.

Menurut Danramil, warga yang tinggal di Kampung Mosso dan Perbatasan Skouw ada sebagian warga Papua Nugini (PNG) yang telah menjadi warga Indonesia.

“Tokoh-tokoh masyarakatnya lah yang kami terus berkomunikasi sehingga mereka mendukung terciptanya Kamtibmas yang aman, tanpa adanya dukungan mereka maka Kamtibmas sudah untuk terjaga di wilayah ini,” ujarnya.

Dia menjelaskan komunikasi baik pun tidak hanya dibangun dengan masyarakat tetapi juga dengan Polri dalam hal ini Polsek Muara Tami, Polsubsektor Perbatasan Skouw dan Satgas Pamtas 122/Tombak Saksi.

“Ini dilakukan untuk memperkuat sinergitas di antara kami dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah perbatasan,” katanya.

Dia menambahkan kepada tokoh masyarakat dan pemuda untuk mengingatkan warga supaya tidak mengkonsumsi minuman keras (miras) secara berlebihan dan dapat menyebabkan terganggunya Kamtibmas.

“Kami sudah pesan kepada mereka siapa yang bikin onar saat mabuk maka langsung anggota amankan untuk diberikan pembinaan, kalau tidak bisa maka diserahkan ke pihak kepolisian untuk diproses,” ujarnya.



 

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024