Sentani (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi mendonasikan 50 jenis buku pendidikan dan anak dalam meningkatkan literasi generasi muda di Papua.
Donasi itu diterima oleh Duta Baca Papua Michael John Yarisetouw di Cafe Lokal Kultur Sentani yang dijadikan sebagai sekretariat donasi buku, Senin.
Hana S Hikoyabi mengatakan, semua pihak harus memberikan perhatian kepada generasi muda melalui buku.
“Apalagi tema donasi dikhususkan kepada buku-buku pendidikan, cerita anak, pengetahuan umum, pengembangan diri, cerpen, novel, buku layak baca, dan buku alat tulis yang tidak ada kaitannya dengan SARA,” katanya.
Menurut sekda, nantinya buku-buku yang terkumpul ini akan disumbangkan ke berbagai panti asuhan, asrama anak-anak Papua untuk menumbuhkan semangat mereka untuk membaca.
“Kami pikir meski teknologi sudah canggih dengan telepon seluler bisa mengetahui apa saja, tetapi dengan membaca maka seluruh isi dunia akan ditarik masuk ke dalam otak kita,” katanya.
Dia juga menjelaskan, setiap generasi muda Papua harus banyak membaca dan menulis, sehingga secara tidak langsung dirinya telah mengasah kemampuannya untuk berkembang.
“Anak-anak kalau mau berhasil dan bertambah pengetahuannya harus banyak membaca, membaca, membaca, dan diimplementasikan dalam sebuah tulisan,” katanya.
Dia menambahkan, melalui buku-buku ini diharapkan dapat membantu dunia literasi Papua ke aras yang lebih baik.
“Kami sebagai pemerintah bersyukur masih ada anak-anak Papua yang peduli tentang literasi, untuk itu perlu didukung penuh,” katanya.
Donasi itu diterima oleh Duta Baca Papua Michael John Yarisetouw di Cafe Lokal Kultur Sentani yang dijadikan sebagai sekretariat donasi buku, Senin.
Hana S Hikoyabi mengatakan, semua pihak harus memberikan perhatian kepada generasi muda melalui buku.
“Apalagi tema donasi dikhususkan kepada buku-buku pendidikan, cerita anak, pengetahuan umum, pengembangan diri, cerpen, novel, buku layak baca, dan buku alat tulis yang tidak ada kaitannya dengan SARA,” katanya.
Menurut sekda, nantinya buku-buku yang terkumpul ini akan disumbangkan ke berbagai panti asuhan, asrama anak-anak Papua untuk menumbuhkan semangat mereka untuk membaca.
“Kami pikir meski teknologi sudah canggih dengan telepon seluler bisa mengetahui apa saja, tetapi dengan membaca maka seluruh isi dunia akan ditarik masuk ke dalam otak kita,” katanya.
Dia juga menjelaskan, setiap generasi muda Papua harus banyak membaca dan menulis, sehingga secara tidak langsung dirinya telah mengasah kemampuannya untuk berkembang.
“Anak-anak kalau mau berhasil dan bertambah pengetahuannya harus banyak membaca, membaca, membaca, dan diimplementasikan dalam sebuah tulisan,” katanya.
Dia menambahkan, melalui buku-buku ini diharapkan dapat membantu dunia literasi Papua ke aras yang lebih baik.
“Kami sebagai pemerintah bersyukur masih ada anak-anak Papua yang peduli tentang literasi, untuk itu perlu didukung penuh,” katanya.