Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, Papua, memberikan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana kebakaran bagi warga di Distrik Abepura.
Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid di Jayapura, Kamis, mengatakan Kota Jayapura merupakan salah satu daerah yang rawan terjadinya bencana gempa bumi, banjir, dan longsor, tetapi juga tsunami serta kebakaran.
"Sehingga kami mempunyai kewajiban untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya mereka bisa memitigasi bencana," katanya.
Menurut Asep Khalid, sosialisasi dan pelatihan bencana kebakaran dilaksanakan supaya masyarakat setempat bisa melakukan manajemen risiko terhadap bencana, terutama kebakaran baik perumahan maupun hutan.
"Kami harap melalui kegiatan ini masyarakat bisa memahami bagaimana penanganan bencana," ujarnya.
Dia menjelaskan bencana kebakaran sering terjadi Kota Jayapura. Pada tahun 2023, lanjutnya, terjadi 93 kebakaran dan awal tahun 2024 sudah 66 kasus kebakaran.
"Kami harus mencegah terhadap bencana kebakaran karena akan sangat berdampak terhadap pembangunan," kata Asep Khalid.
Dia menambahkan dengan melihat topografi Kota Jayapura yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi, maka dengan sendirinya pembangunan akan terkonsentrasi pada areal tertentu, salah satu Distrik Abepura.
"Tentunya jumlah penduduk di Distrik Abepura juga akan terus meningkat, sehingga hal ini juga akan menyebabkan timbulnya kerawanan terhadap bahaya kebakaran sehingga kegiatan ini sangat penting dilakukan," ujar Asep Khalid.
Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid di Jayapura, Kamis, mengatakan Kota Jayapura merupakan salah satu daerah yang rawan terjadinya bencana gempa bumi, banjir, dan longsor, tetapi juga tsunami serta kebakaran.
"Sehingga kami mempunyai kewajiban untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya mereka bisa memitigasi bencana," katanya.
Menurut Asep Khalid, sosialisasi dan pelatihan bencana kebakaran dilaksanakan supaya masyarakat setempat bisa melakukan manajemen risiko terhadap bencana, terutama kebakaran baik perumahan maupun hutan.
"Kami harap melalui kegiatan ini masyarakat bisa memahami bagaimana penanganan bencana," ujarnya.
Dia menjelaskan bencana kebakaran sering terjadi Kota Jayapura. Pada tahun 2023, lanjutnya, terjadi 93 kebakaran dan awal tahun 2024 sudah 66 kasus kebakaran.
"Kami harus mencegah terhadap bencana kebakaran karena akan sangat berdampak terhadap pembangunan," kata Asep Khalid.
Dia menambahkan dengan melihat topografi Kota Jayapura yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi, maka dengan sendirinya pembangunan akan terkonsentrasi pada areal tertentu, salah satu Distrik Abepura.
"Tentunya jumlah penduduk di Distrik Abepura juga akan terus meningkat, sehingga hal ini juga akan menyebabkan timbulnya kerawanan terhadap bahaya kebakaran sehingga kegiatan ini sangat penting dilakukan," ujar Asep Khalid.