Jayapura (ANTARA) - Direktur PT Air Minum Jayapura (AMJ), Entis Sutisna mengakui penggunaan pipa air peninggalan Belanda yang digunakan AMJ mengalami penurunan.
 
"Saat ini pipa peninggalan Belanda yang digunakan PT AMJ terus berkurang, karena sudah dilakukan peremajaan dengan mengganti pipa akibat terjadinya kebocoran," katanya di Jayapura, Sabtu.
 
Ia mengatakan saat ini tinggal 40 persen pipa peninggalan Belanda yang masih digunakan PT AMJ.

Pihaknya berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada 38 ribu pelanggan yang ada di Kota dan Kabupaten Jayapura dengan melakukan penggantian pipa yang sudah tidak layak digunakan, termasuk peninggalan Belanda.
 
Saat ini, lanjutnya, PT AMJ mengelola 22 sumber air, yang berasal dari 12 sungai, 11 diantaranya berhulu di gunung Cycloop.
 
Ke-11 sumber air yang berasal dari gunung Cycloop itu beberapa diantaranya mengalami penurunan debit akibat terjadinya perambahan hutan.
 
"Kami berharap agar perambahan hutan, terutama di kawasan gunung Cycloop dihentikan, mengingat berdampak pada penyediaan air bersih bagi warga di Kota dan Kabupaten Jayapura," kata Entis Sutisna.
 
Ia mengaku banyaknya sumber air yang dikelola, pelayanan ke pelanggan juga dilakukan dengan menggunakan sumber air di wilayah itu, misalnya untuk pelanggan di Angkasapura memanfaatkan air dari sungai Angkasa.
 
"Apabila debit air di sungai tersebut menurun, yang dilakukan adalah penggiliran, sehingga pelanggan tetap mendapatkan pelayanan," ucapnya.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024