Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua menggandeng Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dan perempuan Buddhis memberikan asupan makanan bergizi untuk mempercepat penanganan stuting anak di tujuh kampung Distrik Warsa.
"Mencegah stunting adalah program strategis pemerintah daerah sehingga semua organisasi wanita harus terlibat aktif mencegah stunting untuk menuju Biak Numfor nol kasus pada 2024," ujar Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Biak Susanna K.Mansnembra ketika memberikan asupan gizi anak di tujuh kampung Distrik Warsa,Rabu.
Susanna berharap keterlibatan organisasi wanita bersama Buddhis Biak dapat membantu pemerintah untuk menurunkan kasus stunting anak dari 6,11 persen pada 2023 menjadi nol kasus pada 2024.
Dia mengajak ibu-ibu memanfaatkan protein ikan untuk dimakan anak-anak supaya menjadi sehat dan cerdas untuk generasi emas Indonesia 2045.
Mencegah stunting anak, menurutnya, bagian dari pengamalan perjuangan cita-cita Pahlawan RA Kartini dilakukan organisasi wanita Biak.
"Perjuangan organisasi perempuan untuk menjadikan anak-anak Papua senantiasa sehat, cerdas dan berkualitas bagi generasi emas Indonesia 2045," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Johanna Nap menegaskan orang tua harus rutin membawa anak ke Posyandu untuk menjaga anak tumbuh kembang anak sehat dan cerdas bebas stunting.
Sedangkan penanganan stunting Biak 2024, menurut Johanna, harus melibatkan semua pihak termasuk gabungan organisasi wanita.
"Dukungan GOW dan perempuan Buddhis dalam penanganan stunting di Kabupaten Biak Numfor lebih cepat mencapai target nol kasus," katanya.
Selain memberikan asupan gizi anak dan ibu hamil dilakukan juga pelayanan pengobatan kesehatan untuk lansia.
Pemda juga bersama GOW dan perempuan Buddhis membagikan bahan pokok untuk membantu pemenuhan gizi anak mencegah stunting khususnya di tujuh kampung Distrik Warsa
Berdasarkan data kasus stunting anak di Biak Numfor pada 2023 sebesar 6,11 persen atau sekitar 400 anak stunting.
"Mencegah stunting adalah program strategis pemerintah daerah sehingga semua organisasi wanita harus terlibat aktif mencegah stunting untuk menuju Biak Numfor nol kasus pada 2024," ujar Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Biak Susanna K.Mansnembra ketika memberikan asupan gizi anak di tujuh kampung Distrik Warsa,Rabu.
Susanna berharap keterlibatan organisasi wanita bersama Buddhis Biak dapat membantu pemerintah untuk menurunkan kasus stunting anak dari 6,11 persen pada 2023 menjadi nol kasus pada 2024.
Dia mengajak ibu-ibu memanfaatkan protein ikan untuk dimakan anak-anak supaya menjadi sehat dan cerdas untuk generasi emas Indonesia 2045.
Mencegah stunting anak, menurutnya, bagian dari pengamalan perjuangan cita-cita Pahlawan RA Kartini dilakukan organisasi wanita Biak.
"Perjuangan organisasi perempuan untuk menjadikan anak-anak Papua senantiasa sehat, cerdas dan berkualitas bagi generasi emas Indonesia 2045," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Johanna Nap menegaskan orang tua harus rutin membawa anak ke Posyandu untuk menjaga anak tumbuh kembang anak sehat dan cerdas bebas stunting.
Sedangkan penanganan stunting Biak 2024, menurut Johanna, harus melibatkan semua pihak termasuk gabungan organisasi wanita.
"Dukungan GOW dan perempuan Buddhis dalam penanganan stunting di Kabupaten Biak Numfor lebih cepat mencapai target nol kasus," katanya.
Selain memberikan asupan gizi anak dan ibu hamil dilakukan juga pelayanan pengobatan kesehatan untuk lansia.
Pemda juga bersama GOW dan perempuan Buddhis membagikan bahan pokok untuk membantu pemenuhan gizi anak mencegah stunting khususnya di tujuh kampung Distrik Warsa
Berdasarkan data kasus stunting anak di Biak Numfor pada 2023 sebesar 6,11 persen atau sekitar 400 anak stunting.