Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua berencana membangun rumah aman guna memberikan perlindungan kepada anak dan perempuan.
Hal ini menyusul hingga saat ini rumah aman belum dimiliki oleh Pemkab Jayapura padahal fungsinya sangat luar biasa dalam memberikan perlindungan serta pelatihan bagi anak terlantas dan perempuan yang memperoleh kekerasan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura Miryam Y Soumilena di Sentani, Jumat mengatakan rumah aman sangat besar manfaatnya sehingga wajib dibangun.
“Ruman aman itu fungsinya dapat menampung anak-anak kita yang putus sekolah, kaum perempuan yang mendapat kekerasan sehingga diberikan pembekalan mengenai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk kelangsungan hidup mereka ke depan,” katanya.
Menurut Miryam, selain itu rumah aman juga disediakan bagi perempuan atau kaum ibu-ibu yang tidak bisa pulang ke rumah.
“Jadi ibu-ibu tersebut ketika berada di rumah aman benar-benar tidak dapat diganggu sama sekali meskipun dari suaminya sekalipun karena akan dijaga oleh pihak kepolisian kalau itu berkaitan dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” ujarnya.
Dia menjelaskan di rumah aman itu tidak hanya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang akan bertanggung jawab, melainkan Dinas Sosial serta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
“Hal itu supaya dalam sisi sosialnya terpenuhi serta mereka dapat dibekali dengan keterampilan kerja seperti membuat kue, menjahit maupun keterampilan lainnya,” katanya.
Dia menambahkan masalah kekerasan kepada perempuan dan anak bukan hanya menjadi tugas satu atau dua organisasi perangkat daerah (OPD) tetapi menjadi tugas bersama dalam menata kehidupan sosial yang baik di Kabupaten Jayapura.
“Kami tidak ingin adanya lagi kekerasan kepada anak dan perempuan meskipun itu budaya adat sekalipun, karena sejatinya semua makhluk ciptaan tuhan memiliki kedudukan yang sama,” ujarnya.