Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayapura Papua akan segera mengerjakan jembatan Yosua yang berada di belakang pasar sentral Pharaa Sentani untuk memudahkan akses warga dalam beraktivitas.

Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani Minggu mengatakan, langkah-langkah awal untuk penanganan jembatan tersebut sudah dilakukan tetapi belum dilanjutkan atau rampung.

Hal ini menyusul adanya rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh warga belakang pasar sentral Pharaa Sentani, Kelurahan Hinekombe, Distrik Sentani Kabupaten Jayapura dalam waktu dekat.

 Rencana aksi itu karena mereka menganggap jembatan Yosua yang rusak akibat banjir bandang pada 2019 itu belum juga dikerjakan hingga saat ini.

“Memang keterbatasan anggaran, sehingga pembangunannya belum dilanjutkan, kami tahu itu merupakan kebutuhan masyarakat sehingga diharapkan dapat bersabar,” katanya.

Menurut Purnomo, kelanjutan dari pembangunan jembatan Yosua akan menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Jayapura tahun ini.

“Kami hanya meminta masyarakat bersabar dan kelanjutan pembangunan jembatan Yosua akan menjadi perhatian serius Pemkab Jayapura 2024 untuk segera diselesaikan,” katanya.

Dia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk bagaimana dapat menyelesaikan persoalan ini sehingga masyarakat dapat kembali mengakses jalan tersebut.

“Jembatan itu rusak akibat banjir maka kami minta kepada BPBD untuk terlibat, sehingga masalah jembatan Yosua ini tidak berlarut-larut lagi,” katanya.

Dia mengharapkan, untuk rencana aksi unjuk rasa ke kantor Bupati Jayapura dalam waktu dekat ini sebaiknya tidak lakukan, karena pihaknya sedang berusaha untuk menyelesaikan jembatan Yosua itu.

“Kami tidak tinggal diam dengan kondisi ini, sekali lagi ini telah menjadi atensi serius untuk pembangunan jembatan Yosua untuk dapat dilanjutkan kembali sehingga masyarakat akan mudah dan terbantu dengan jalan itu,” katanya.

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024