Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua meminta sekolah mulai jenjang SD-SMA/SMK supaya terus membina kedisiplinan dan mental pelajarnya sehingga menjadikan pribadi yang memiliki karakter.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Jayapura Abdul Hamid Toffir di Sentani, Minggu mengatakan pembinaan disiplin dan mental bisa dilakukan melalui kegiatan kepramukaan dan pasukan pengibar bendera (Paskibra).
“Hal itu perlu dilakukan untuk mendorong setiap pelajar ini memiliki karakter yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif seperti merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Menurut Hamid, pendidikan karakter ini terkadang diabaikan atau disepelekan oleh sekolah, mereka lebih mengejar pendidikan formal di dalam kelas dibandingkan kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Paskibra, futsal, sepak bola, basket.
“Pendidikan olahraga seperti sepak bola, basket, futsal dan berbagai macam seni bela diri pun sebenarnya harus dilakukan pihak sekolah sebagai penunjang dalam membina kepribadian pelajar,” ujarnya.
Dia menjelaskan berbagai macam disiplin ilmu yang mengajar tentang kepribadian atau karakter harus dihadirkan sekolah yang termuat dalam pendidikan ekstrakurikuler.
“Tentu dengan berbagai kegiatan positif maka secara perlahan tetapi pasti anak-anak kita akan menjadi orang yang tidak mudah terpengaruh dengan ajak-ajak yang negatif sehingga dapat memberikan peluang masa depan lebih baik bagi mereka,” katanya.
Dia menambahkan tujuan dari pendidikan karakter untuk membuka ruang seluas-luasnya bagi setiap generasi muda di Kabupaten Jayapura menciptakan masa depan mereka sejak saat ini.
“Anak-anak kita kalau telah ditanamkan jiwa kedisiplinan dan mental sejak ini maka hal itu menjadi terbiasa dilakukan setiap hari dan menjadikan mereka pribadi yang mandiri dalam segala hal,” ujarnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Jayapura Abdul Hamid Toffir di Sentani, Minggu mengatakan pembinaan disiplin dan mental bisa dilakukan melalui kegiatan kepramukaan dan pasukan pengibar bendera (Paskibra).
“Hal itu perlu dilakukan untuk mendorong setiap pelajar ini memiliki karakter yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif seperti merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Menurut Hamid, pendidikan karakter ini terkadang diabaikan atau disepelekan oleh sekolah, mereka lebih mengejar pendidikan formal di dalam kelas dibandingkan kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Paskibra, futsal, sepak bola, basket.
“Pendidikan olahraga seperti sepak bola, basket, futsal dan berbagai macam seni bela diri pun sebenarnya harus dilakukan pihak sekolah sebagai penunjang dalam membina kepribadian pelajar,” ujarnya.
Dia menjelaskan berbagai macam disiplin ilmu yang mengajar tentang kepribadian atau karakter harus dihadirkan sekolah yang termuat dalam pendidikan ekstrakurikuler.
“Tentu dengan berbagai kegiatan positif maka secara perlahan tetapi pasti anak-anak kita akan menjadi orang yang tidak mudah terpengaruh dengan ajak-ajak yang negatif sehingga dapat memberikan peluang masa depan lebih baik bagi mereka,” katanya.
Dia menambahkan tujuan dari pendidikan karakter untuk membuka ruang seluas-luasnya bagi setiap generasi muda di Kabupaten Jayapura menciptakan masa depan mereka sejak saat ini.
“Anak-anak kita kalau telah ditanamkan jiwa kedisiplinan dan mental sejak ini maka hal itu menjadi terbiasa dilakukan setiap hari dan menjadikan mereka pribadi yang mandiri dalam segala hal,” ujarnya.