Jayapura (ANTARA) - Kelompok kriminal bersenjata  atau OPM dilaporkan melakukan penembakan terhadap seorang warga Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pada Kamis lalu saat korban berada di dalam rumahnya.

"KKB dilaporkan menembak Senus Lepitalen, warga Borme hingga tewas," kata Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Rahmadani dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jayapura, Jumat.

"Dari laporan yang diterima penembakan yang terjadi Kamis pagi itu saat korban sedang berada di depan perapian untuk menghangatkan badan , tiba-tiba terdengar ada yang mengetuk pintu sehingga korban berdiri untuk membukanya, namun langsung ditembak oleh salah seorang yang berada di depan pintu," kata Kasatgas.

Dijelaskan dia, korban ditembak menggunakan senjata api laras pendek dan kena di bagian dada.

Jenazah Senus Lepitalen saat ini disemayamkan di rumah duka di kampung Calap, Distrik Borme.

Almarhum Senus Lepitalen, merupakan salah satu korban penganiayaan dan penyanderaan karyawan PT. IBS yang dilakukan KKB  tanggal 12 Mei 2023 lalu, di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, jelas Kombes Faizal Rahmadani

Penyanderaan terhadap para pekerja itu terjadi sesaat setibanya di Okbab menggunakan pesawat milik Elang Air.
 
Pesawat yang membawa enam penumpang yaitu Kadis Kominfo Pegunungan Bintang Alferus Sanuari, tiga karyawan PT IBS yakni Benjamin Sembiring, Asmar dan Feryan Erlangga serta staf Distrik Okbab Peas Kulka serta warga Distrik Borme Senus Lepitalem.
 
Sesaat setibanya di lapangan terbang Okbab, tiba-tiba datang sekelompok orang yang membawa senjata tajam seperti parang kemudian menyerang para karyawan PT. IBS hingga akhirnya mengalami luka-luka.
 
Kadis Kominfo Pegunungan Bintang dan seorang karyawan PT. IBS yaitu Benyamin Sembiring diizinkan kembali ke Oksibil dengan menggunakan pesawat yang sama dan melaporkan insiden yang dialami ke Polres Pegubin.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KKB tembak warga Borme hingga tewas

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024