Jayapura (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan Papua menyiapkan 48 orang petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban baik sapi maupun kambing.

Petugas pemeriksa hewan kurban itu terdiri atas dokter dan petugas kesehatan hewan.

"Mereka bertugas mengawasi dan memeriksa kesehatan hewan sebelum dan sesudah disembelih guna memastikan sapi atau kambing kurban bebas penyakit berbahaya," kata Plt Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Papua Matheus Koibur kepada ANTARA di Jayapura, Jumat.

Dijelaskan, tenaga pemeriksa kesehatan hewan kurban itu setelah shalat Idul Adha 1445 Hijriah akan langsung datang ke masjid-masjid yang melakukan pemotongan hewan kurban yang tersebar di Jayapura.

Saat ini belum ada laporan terkait sapi atau kambing yang terkena penyakit berbahaya, namun untuk memastikannya petugas akan mengawasi dan memeriksa saat pelaksanaan penyembelihan.

"Petugas akan disebarkan di masjid yang melakukan pemotongan hewan kurban dan memeriksa apakah bebas dari penyakit menular berbahaya atau tidak," ujar Koibur.

Plt Kadis Perkebunan dan Peternakan Papua menyebutkan, dari data yang ada jumlah sapi yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Papua sebanyak 2.490 ekor serta kambing 693 ekor.

"Jumlah tersebut cukup bahkan lebih sehingga masyarakat yang ingin berkurban tidak perlu khawatir," kata Matheus Koibur.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024