Sentani (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura menyatakan realisasi capaian Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio pada putaran pertama 2024 sebanyak 17.783 atau 81,3 persen.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Minggu mengatakan PIN polio telah diberikan kepada 10.850 bayi 0-59 bulan, 4.293 anak 5 hingga di bawah 7 tahun dan 2.640 anak 7 tahun.
"Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio telah dilakukan sejak 7 Mei 2024 serentak di 22 puskesmas di Kabupaten Jayapura dan berjalan hingga kini," katanya.
Menurut Sihotang, Pekan Imunisasi Nasional Polio putaran kedua telah mencapai 6.363 anak atau 29,1 persen.
"Untuk menarik minat anak supaya senang terhadap vaksin polio kami memiliki program tetes manis dan alhasil imunisasi berhasil pada anak usia 0-59 bulan dan 5 hingga di bawah 7 tahun," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya agak kesusahan untuk mencapai hasil maksimal pada anak usia 7 tahun karena saat pelaksanaan PIN Polio mereka sedang melaksanakan ujian dan memasuki liburan sekolah.
"Rata-rata anak usia 7 tahun kan berada di TK dan SD sehingga agak kesusahan untuk mengatur waktunya melakukan vaksin polio, sehingga agak sedikit terhambat," katanya.
Dia menambahkan untuk mengejar target itu maka Kementerian Kesehatan RI memberikan waktu tambahan dua minggu untuk petugas kesehatan mencari dan melakukan vaksin polio kepada anak-anak yang belum mengikuti Pekan Imunisasi Nasional.
"Kalau kami mau sampaikan bahwa sekitar 11.000 anak di Kabupaten Jayapura harus memperoleh vaksin dan terhindar dari polio maka PIN tahap kedua akan berlanjut selama dua Minggu," ujarnya.
Tentu, kata Edward pihaknya akan melakukan strategi lain dengan dukungan petugas kesehatan di 22 puskesmas termasuk kader posyandu untuk menarik minat orang tua membawa anaknya secara mandiri untuk mendapatkan vaksin polio di puskesmas maupun posyandu.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Minggu mengatakan PIN polio telah diberikan kepada 10.850 bayi 0-59 bulan, 4.293 anak 5 hingga di bawah 7 tahun dan 2.640 anak 7 tahun.
"Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio telah dilakukan sejak 7 Mei 2024 serentak di 22 puskesmas di Kabupaten Jayapura dan berjalan hingga kini," katanya.
Menurut Sihotang, Pekan Imunisasi Nasional Polio putaran kedua telah mencapai 6.363 anak atau 29,1 persen.
"Untuk menarik minat anak supaya senang terhadap vaksin polio kami memiliki program tetes manis dan alhasil imunisasi berhasil pada anak usia 0-59 bulan dan 5 hingga di bawah 7 tahun," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya agak kesusahan untuk mencapai hasil maksimal pada anak usia 7 tahun karena saat pelaksanaan PIN Polio mereka sedang melaksanakan ujian dan memasuki liburan sekolah.
"Rata-rata anak usia 7 tahun kan berada di TK dan SD sehingga agak kesusahan untuk mengatur waktunya melakukan vaksin polio, sehingga agak sedikit terhambat," katanya.
Dia menambahkan untuk mengejar target itu maka Kementerian Kesehatan RI memberikan waktu tambahan dua minggu untuk petugas kesehatan mencari dan melakukan vaksin polio kepada anak-anak yang belum mengikuti Pekan Imunisasi Nasional.
"Kalau kami mau sampaikan bahwa sekitar 11.000 anak di Kabupaten Jayapura harus memperoleh vaksin dan terhindar dari polio maka PIN tahap kedua akan berlanjut selama dua Minggu," ujarnya.
Tentu, kata Edward pihaknya akan melakukan strategi lain dengan dukungan petugas kesehatan di 22 puskesmas termasuk kader posyandu untuk menarik minat orang tua membawa anaknya secara mandiri untuk mendapatkan vaksin polio di puskesmas maupun posyandu.