Jayapura (ANTARA) - Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua menyebut KONI Kota Jayapura menjadi barometer pembangunan olahraga berprestasi di daerah itu.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Provinsi Papua Saharuddin Ita dalam rapat kerja kota (Rakerkot) KONI Kota Jayapura di Jayapura, Sabtu, mengatakan Jayapura menjadi sentra pembinaan olahraga sebelum adanya pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua.

"Itu berarti maju atau tidak pembangunan olahraga di Papua tergantung dari Kota Jayapura," katanya.

Menurut Ita, KONI Kota Jayapura memiliki sebanyak 44 cabang olahraga dan jumlah tersebut belum tentu ada pada KONI kabupaten lain di Papua.

"Sehingga jika dari 44 cabor di KONI Kota Jayapura yang mewakili kontingen Papua di PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) dan mendapatkan satu medali emas maka kami bisa masuk enam besar," ujarnya.

Dia menjelaskan pada perhelatan PON XXI Aceh dan Sumut ada sebanyak 1.000 lebih medali yang diperebutkan, berbeda saat PON di Papua yang hanya memperebutkan 800 lebih medali.

Dia menambahkan Kota Jayapura merupakan episentrum dalam melihat pembangunan secara keseluruhan melalui olahraga hal tersebut dilihat pada pelaksanaan PON XX Papua di mana dari 93 medali emas, 66 medali perak dan 102 medali perunggu sebagian besar berasal dari Kota Jayapura.

"Sehingga kami berharap Kota Jayapura dapat mempertahankan prestasi kontingen Papua pada perhelatan PON XXI Aceh dan Sumut," katanya lagi.

Ketua Umum KONI Kota Jayapura Abisai Rollo mengatakan rapat kerja ini merupakan anjuran dari setiap organisasi yang harus dilakukan setiap tahun.

Menurut Rollo, sesuai dengan tema yang diusung dalam rakerkot KONI Kota Jayapura yakni "Satu Hati Tingkatkan Prestasi Menuju PON XXI Aceh-Sumut 2024" maka diharapkan melalui kegiatan ini semua cabang olahraga bisa bersatu mempersiapkan diri menuju PON XXI.

"Untuk itu kami berharap semua cabor olahraga terus bersemangat dan terus melakukan pelatihan persiapan menuju PON XXI," katanya.

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024