Jayapura (ANTARA) - Kapolresta Jayapura Kota Kombes Fredrickus Maclarimboen mengatakan personelnya saat ini masih menyelidiki penyebar berita "hoaks" di media sosial terkait aksi begal di Holtekamp yang menewaskan warga .
"Personel Polresta Jayapura Kota saat ini masih terus menyelidiki untuk mengungkap pelaku penyebaran berita hoaks di medsos yang meninggal akibat begal.
"Informasi tersebut tidak benar atau hoaks karena anggota sudah menyelidiki dengan mendatangi rumah sakit yang berada di Distrik Muara Tami dan Abepura," kaya Kapolresta Jayapura Kota Kombes Fredrickus Maclarimboen melalui Kasat Reskrim KompolI Dewa Gede Ditya di Jayapura, Minggu.
Dikatakan, dalam chat dan video yang beredar ramai di media sosial whatsapp maupun di platform medsos lainnya memperlihatkan seorang pasien di rumah sakit terhadap korban begal yang dilaporkan mengalami nasib naas saat hendak pulang ke Waena dari Holtekamp.
Informasi yang beredar mengungkapkan pasien korban begal meninggal sehingga polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa yang membuat dan menyebabkan hingga membuat masyarakat resah.
"Masyarakat jangan mudah percaya dan terprovokasi dengan informasi yang beredar namun tidak dapat dipertanggungjawabkan," harap Kompol Ditya.
Dia mengharapkan, masyarakat hendaknya mengecek terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya karena dapat membuat warga resah.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan guna mengetahui siapa penyebar informasi yang tidak benar tersebut," kata Kasat Reskrim Polresta Jayapura Kota Kompol Ditya.

