Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua menegaskan pelayanan kesehatan dan pendidikan tetap berjalan guna membantu masyarakat di 19 distrik daerah setempat.

Hal ini dikarenakan sering terjadi pemalangan puskesmas dan sekolah yang dilakukan masyarakat adat sehingga pelayanan menjadi hambatan.

Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Sabtu, mengatakan pelayanan kesehatan dan pendidikan di kampung-kampung bisa berjalan ketika adanya dukungan masyarakat.

“Kami mau sampaikan bahwa puskesmas dan sekolah itu bukan untuk pemerintah atau kepala dinas, tetapi kehadirannya membantu masyarakat untuk memperoleh kebutuhan dasar manusia,” katanya.

Menurutnya, sebesar apapun masalah jangan sampai pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan diganggu dengan pemalangan.

“Pemalangan tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi malah menambah masalah baru karena masyarakat sendiri di daerah itu tidak dapat berobat dan bersekolah dengan baik,” ujarnya.

Dia menjelaskan dengan dibangunnya puskesmas, pustu dan sekolah untuk masyarakat tidak perlu ke menempuh perjalanan jauh ke kota untuk mendapatkan hal tersebut.

“Sakit sudah ada puskesmas, mau pendidikan sudah ada sekolah, cukup masyarakat membantu petugas supaya mereka betah bekerja atau mengabdi di daerah itu,” katanya.

Dia menambahkan keselamatan petugas kesehatan dan pendidikan atau guru itu ada di tangan masyarakat adat, sehingga tanggung jawab itu harus dijaga.

“Petugas kami bertugas jauh dari keluarganya di pelosok daerah Kabupaten Jayapura, ondoafi, kepala suku dan seluruh masyarakat di kampung itu harus menjaga mereka, itu tugas kalian supaya mereka betah melayani bapak dan ibu,” ujarnya.
 

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024