Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura menawarkan inovasi Internet of Things (IoT) Pertanian Digital atau I-Padi ke Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Komunikasi dan Informatika.
Hal itu menyusul undangan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua kepada Pemkab Jayapura untuk menjelaskan terkait penerapan I-Padi kepada masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon di Sentani, Minggu mengatakan I-Padi merupakan konsep pengembangan teknologi pertanian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi khususnya internet.
“Kemajuan zaman saat ini harus memacu petani yang masih menggunakan konsep tradisional ke arah yang lebih maju sehingga hasil panen dihasilkan pun semakin baik,” katanya.
Menurut Gustaf, dengan adanya penggabungan konsep teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan praktik pertanian tradisional di dalam penerapan I-PADI diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, sekaligus keberlanjutan dalam sektor pertanian.
“Konsep ini harus dapat ditangkap oleh Pemprov Papua sehingga mampu didorong menjadi acuan pembangunan pertanian di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan negara-negara maju di Asia seperti Jepang, Korea sudah mengadopsi sistem I-Padi dalam meningkatkan hasil pertaniannya dengan efisiensi waktu.
“Kami sangat berharap konsep ini dapat menjadi acuan pemerintah provinsi dan kabupaten, kota di Papua untuk menyerapnya sehingga dipraktikkan pada kehidupan nyata petani di sini,” katanya.
Dia menambahkan I-Padi juga sebagai salah satu upaya untuk mempermudah penjualan produk pertanian secara online di Papua.
“I-PADI dapat membantu petani dalam meningkatkan penghasilan mereka dengan cara memperluas jangkauan pasar, memperbaiki kualitas produk dan mengurangi biaya produksi,” ujarnya.
Pemaparan inovasi pertanian digital atau I-Padi akan disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon di Dinas Komunikasi dan Informatika Papua pada Selasa 16 Juli 2024.
Hal itu menyusul undangan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua kepada Pemkab Jayapura untuk menjelaskan terkait penerapan I-Padi kepada masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon di Sentani, Minggu mengatakan I-Padi merupakan konsep pengembangan teknologi pertanian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi khususnya internet.
“Kemajuan zaman saat ini harus memacu petani yang masih menggunakan konsep tradisional ke arah yang lebih maju sehingga hasil panen dihasilkan pun semakin baik,” katanya.
Menurut Gustaf, dengan adanya penggabungan konsep teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan praktik pertanian tradisional di dalam penerapan I-PADI diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, sekaligus keberlanjutan dalam sektor pertanian.
“Konsep ini harus dapat ditangkap oleh Pemprov Papua sehingga mampu didorong menjadi acuan pembangunan pertanian di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan negara-negara maju di Asia seperti Jepang, Korea sudah mengadopsi sistem I-Padi dalam meningkatkan hasil pertaniannya dengan efisiensi waktu.
“Kami sangat berharap konsep ini dapat menjadi acuan pemerintah provinsi dan kabupaten, kota di Papua untuk menyerapnya sehingga dipraktikkan pada kehidupan nyata petani di sini,” katanya.
Dia menambahkan I-Padi juga sebagai salah satu upaya untuk mempermudah penjualan produk pertanian secara online di Papua.
“I-PADI dapat membantu petani dalam meningkatkan penghasilan mereka dengan cara memperluas jangkauan pasar, memperbaiki kualitas produk dan mengurangi biaya produksi,” ujarnya.
Pemaparan inovasi pertanian digital atau I-Padi akan disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon di Dinas Komunikasi dan Informatika Papua pada Selasa 16 Juli 2024.