Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua mengharapkan pemuda kampung menjadi agen perubahan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay di Sentani, Senin mengatakan pemuda di kampung menjadi benteng awal dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.
“Kalau mau generasi Papua selamat maka pemuda-pemudi di kampung harus terlibat aktif dalam pencegahan narkoba,” katanya.
Menurut Delila, saat ini agen perubahan yang telah memperoleh pembekalan intervensi berbasis masyarakat (IBM) oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Jayapura baru di Kampung Demoikati, Bring, Nembugtesi dan Braso Distrik Kemtuk Gresi.
“Ini baru empat atau lima kampung yang mulai melakukan IBM pencegahan narkoba yang direncanakan dari 11 kampung,” ujarnya.
Dia menjelaskan jumlah kampung di Kabupaten Jayapura yakni 139 ditambah dengan lima kelurahan.
“Kami berharap BNN dapat mendukung pemuda di kampung melalui kegiatan intervensi berbasis masyarakat di 139 kampung sehingga agen perubahan itu menjadi kuat dalam menangkal penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Dia mengharapkan kampung lainnya di Kabupaten Jayapura juga bisa mendukung kegiatan IBM ini dengan menganggarkan setiap tahun sehingga dapat membantu menyelamatkan generasi muda Papua.
“Informasi dari BNN bahwa penyalahgunaan narkoba sudah masuk sampai ke kampung-kampung, sehingga ini harus menjadi catatan untuk segera dicegah melalui berbagai metode salah satunya agen perubahan yang diambil dari pemuda-pemudi di kampung,” ujarnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay di Sentani, Senin mengatakan pemuda di kampung menjadi benteng awal dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.
“Kalau mau generasi Papua selamat maka pemuda-pemudi di kampung harus terlibat aktif dalam pencegahan narkoba,” katanya.
Menurut Delila, saat ini agen perubahan yang telah memperoleh pembekalan intervensi berbasis masyarakat (IBM) oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Jayapura baru di Kampung Demoikati, Bring, Nembugtesi dan Braso Distrik Kemtuk Gresi.
“Ini baru empat atau lima kampung yang mulai melakukan IBM pencegahan narkoba yang direncanakan dari 11 kampung,” ujarnya.
Dia menjelaskan jumlah kampung di Kabupaten Jayapura yakni 139 ditambah dengan lima kelurahan.
“Kami berharap BNN dapat mendukung pemuda di kampung melalui kegiatan intervensi berbasis masyarakat di 139 kampung sehingga agen perubahan itu menjadi kuat dalam menangkal penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Dia mengharapkan kampung lainnya di Kabupaten Jayapura juga bisa mendukung kegiatan IBM ini dengan menganggarkan setiap tahun sehingga dapat membantu menyelamatkan generasi muda Papua.
“Informasi dari BNN bahwa penyalahgunaan narkoba sudah masuk sampai ke kampung-kampung, sehingga ini harus menjadi catatan untuk segera dicegah melalui berbagai metode salah satunya agen perubahan yang diambil dari pemuda-pemudi di kampung,” ujarnya.