Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura memberikan apresiasi kepada Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua yang telah melaksanakan workshop transformasi manajemen bagi kepala sekolah (Kepsek) dalam implementasi kurikulum merdeka belajar.
Penjabat Wali Kota Jayapura Christian di Jayapura, Jumat, mengatakan saat ini kepala sekolah dituntut untuk menjadi penggerak, bukan lagi mengurusi administrasi seiring perubahan kurikulum yang begitu cepat.
"Untuk itu, kegiatan ini menunjukkan bahwa YPK di Tanah Papua sudah mengambil peran dalam menyesuaikan perubahan dalam dunia pendidikan," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap ke depannya YPK di Tanah Papua terus bersama-sama dengan pemerintah daerah setempat dalam memajukan pendidikan di daerah itu.
"Kota Jayapura merupakan barometer pembangunan di Papua, sehingga perlu kerja sama dan kolaborasi semua pihak untuk memajukan dunia pendidikan," ujarnya.
Ketua Badan Pengurus YPK di Tanah Papua Joni Betaubun mengatakan workshop merupakan program yang dilakukan secara terus menerus bertujuan memberikan pengetahuan terkait pemahaman mendalam bagi kepala sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka.
"Transformasi manajemen pendidikan sangat penting bagi kepala sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan pada YPK lebih adaptif, inovatif dan relevan," katanya.
Menurut Betaubun, melalui kegiatan ini diharapkan kurikulum merdeka belajar dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga ke depannya menghasilkan generasi muda yang dapat menghadapi tantangan di masa mendatang.
"Kepala sekolah merupakan pejabat yang diberikan kepercayaan BP YPK di Tanah Papua dalam pengelolaan organisasi sekolah secara profesional," ujarnya.
Ketua Panitia workshop transformasi manajemen bagi kepala sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka belajar , Christina Widyastuti mengatakan kegiatan tersebut melibatkan kepala SD, SMP, SMA/SMK YPK se-Kota Jayapura.
"Kepala sekolah memiliki dua peran yang besar dalam pencapaian tujuan sekolah, yakni sebagai manajer sekaligus pemimpin sekolah," katanya.
Penjabat Wali Kota Jayapura Christian di Jayapura, Jumat, mengatakan saat ini kepala sekolah dituntut untuk menjadi penggerak, bukan lagi mengurusi administrasi seiring perubahan kurikulum yang begitu cepat.
"Untuk itu, kegiatan ini menunjukkan bahwa YPK di Tanah Papua sudah mengambil peran dalam menyesuaikan perubahan dalam dunia pendidikan," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap ke depannya YPK di Tanah Papua terus bersama-sama dengan pemerintah daerah setempat dalam memajukan pendidikan di daerah itu.
"Kota Jayapura merupakan barometer pembangunan di Papua, sehingga perlu kerja sama dan kolaborasi semua pihak untuk memajukan dunia pendidikan," ujarnya.
Ketua Badan Pengurus YPK di Tanah Papua Joni Betaubun mengatakan workshop merupakan program yang dilakukan secara terus menerus bertujuan memberikan pengetahuan terkait pemahaman mendalam bagi kepala sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka.
"Transformasi manajemen pendidikan sangat penting bagi kepala sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan pada YPK lebih adaptif, inovatif dan relevan," katanya.
Menurut Betaubun, melalui kegiatan ini diharapkan kurikulum merdeka belajar dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga ke depannya menghasilkan generasi muda yang dapat menghadapi tantangan di masa mendatang.
"Kepala sekolah merupakan pejabat yang diberikan kepercayaan BP YPK di Tanah Papua dalam pengelolaan organisasi sekolah secara profesional," ujarnya.
Ketua Panitia workshop transformasi manajemen bagi kepala sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka belajar , Christina Widyastuti mengatakan kegiatan tersebut melibatkan kepala SD, SMP, SMA/SMK YPK se-Kota Jayapura.
"Kepala sekolah memiliki dua peran yang besar dalam pencapaian tujuan sekolah, yakni sebagai manajer sekaligus pemimpin sekolah," katanya.