Sentani (ANTARA) - Tokoh masyarakat Papua Daniel Toto mengharapkan adat harus ikut mensukseskan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 27 November 2024.
“Masyarakat adat di seluruh tanah Papua harus terlibat aktif dalam mensukseskan pilkada yang merupakan agenda negara untuk menentukan pemimpin lima tahun ke depan,” kata Ketua Perkumpulan Masyarakat Adat Wilayah Tabi Daniel Toto di Sentani, Selasa.
Menurut Daniel, kondisi keamanan dan ketertiban di Papua itu sepenuhnya berada pada komunitas masyarakat adat dan juga paguyuban nusantara.
“Kami mengimbau supaya masyarakat adat dan paguyuban nusantara tetap kompak bersama aparat keamanan dalam menjaga situasi kamtibmas di Papua sehingga penyelenggaraan Pilkada berjalan lancar,” ujarnya.
Dia mengharapkan kepada tokoh masyarakat adat untuk dapat mengontrol minuman beralkohol supaya tidak beredar di kampung-kampung karena dapat menciptakan gangguan kamtibmas.
“Contoh nyata peristiwa kekacauan sebelum Pemilu 14 Februari lalu di Kabupaten Jayapura maupun daerah lain Papua dipicu karena minuman beralkohol sehingga ini jangan terulang pada Pilkada nanti,” katanya.
Dia menambahkan apalagi saat ini tidak ada dukungan pasukan bawah kendali operasi atau BKO karena semua daerah secara serentak menyelenggarakan Pilkada sehingga kesatuan masing-masing fokus di daerahnya.
“Kondisi ini memaksa seluruh lapisan masyarakat baik adat dan nusantara harus bersama-sama dengan TNI-Polri dalam menciptakan kondisi kamtibmas yang aman di Papua,” ujarnya.
“Masyarakat adat di seluruh tanah Papua harus terlibat aktif dalam mensukseskan pilkada yang merupakan agenda negara untuk menentukan pemimpin lima tahun ke depan,” kata Ketua Perkumpulan Masyarakat Adat Wilayah Tabi Daniel Toto di Sentani, Selasa.
Menurut Daniel, kondisi keamanan dan ketertiban di Papua itu sepenuhnya berada pada komunitas masyarakat adat dan juga paguyuban nusantara.
“Kami mengimbau supaya masyarakat adat dan paguyuban nusantara tetap kompak bersama aparat keamanan dalam menjaga situasi kamtibmas di Papua sehingga penyelenggaraan Pilkada berjalan lancar,” ujarnya.
Dia mengharapkan kepada tokoh masyarakat adat untuk dapat mengontrol minuman beralkohol supaya tidak beredar di kampung-kampung karena dapat menciptakan gangguan kamtibmas.
“Contoh nyata peristiwa kekacauan sebelum Pemilu 14 Februari lalu di Kabupaten Jayapura maupun daerah lain Papua dipicu karena minuman beralkohol sehingga ini jangan terulang pada Pilkada nanti,” katanya.
Dia menambahkan apalagi saat ini tidak ada dukungan pasukan bawah kendali operasi atau BKO karena semua daerah secara serentak menyelenggarakan Pilkada sehingga kesatuan masing-masing fokus di daerahnya.
“Kondisi ini memaksa seluruh lapisan masyarakat baik adat dan nusantara harus bersama-sama dengan TNI-Polri dalam menciptakan kondisi kamtibmas yang aman di Papua,” ujarnya.