Jayapura (ANTARA) - Polres Boven Digoel, Papua Selatan, mempererat kerukunan antarumat beragama di daerah itu melalui silaturahim lintas agama guna mewujudkan Pilkada 2024 yang aman dan damai.
Kapolres Boven Digoel AKBP Wisnu Perdana Putra dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Jumat, mengatakan toleransi dan kerukunan antarumat beragama sangat penting untuk terus dijaga di tengah proses politik yang sedang berlangsung saat ini.
"Pilkada adalah momentum penting bagi kami semua, sehingga kami meminta seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga toleransi dan tidak menggunakan tempat ibadah sebagai tempat berkampanye," katanya.
Menurut Wisnu, tempat ibadah harus tetap menjadi ruang untuk beribadah dan bukan untuk kepentingan politik.
"Kami juga mengingatkan akan potensi konflik yang bisa timbul dari isu-isu sensitif selama pilkada," ujarnya.
Dia berharap agar semua pihak dapat bersama-sama meredam informasi sekecil apa pun yang dapat menimbulkan konflik.
"Komunikasi yang baik dan keterlibatan aktif dari semua pihak adalah kunci untuk memastikan pelaksanaan pilkada berjalan lancar dan kondusif," katanya.
Dia mengatakan para tokoh agama telah menyatakan komitmen untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama masa kampanye hingga hari pemungutan suara di Boven Digoel.
"Dengan adanya sinergi antara Polres, tokoh agama dan masyarakat diharapkan pilkada serentak di Boven Digoel dapat berlangsung tanpa adanya gangguan," ujarnya.
Pihaknya juga berharap kepada masyarakat agar dapat memilih pemimpin dalam suasana yang damai dan aman dengan tetap mengedepankan nilai-nilai toleransi dan persatuan di tengah perbedaan.
Kapolres Boven Digoel AKBP Wisnu Perdana Putra dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Jumat, mengatakan toleransi dan kerukunan antarumat beragama sangat penting untuk terus dijaga di tengah proses politik yang sedang berlangsung saat ini.
"Pilkada adalah momentum penting bagi kami semua, sehingga kami meminta seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga toleransi dan tidak menggunakan tempat ibadah sebagai tempat berkampanye," katanya.
Menurut Wisnu, tempat ibadah harus tetap menjadi ruang untuk beribadah dan bukan untuk kepentingan politik.
"Kami juga mengingatkan akan potensi konflik yang bisa timbul dari isu-isu sensitif selama pilkada," ujarnya.
Dia berharap agar semua pihak dapat bersama-sama meredam informasi sekecil apa pun yang dapat menimbulkan konflik.
"Komunikasi yang baik dan keterlibatan aktif dari semua pihak adalah kunci untuk memastikan pelaksanaan pilkada berjalan lancar dan kondusif," katanya.
Dia mengatakan para tokoh agama telah menyatakan komitmen untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama masa kampanye hingga hari pemungutan suara di Boven Digoel.
"Dengan adanya sinergi antara Polres, tokoh agama dan masyarakat diharapkan pilkada serentak di Boven Digoel dapat berlangsung tanpa adanya gangguan," ujarnya.
Pihaknya juga berharap kepada masyarakat agar dapat memilih pemimpin dalam suasana yang damai dan aman dengan tetap mengedepankan nilai-nilai toleransi dan persatuan di tengah perbedaan.