Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor Papua melalui Loka Latihan Kerja Usaha Kecil Menengah (LLK UKM) pada tahun 2024 menyiapkan sebanyak 136 pemuda Papua pencari kerja, agar mempunyai keterampilan kejuruan institusional.
"Dukungan dana pelatihan keterampilan institusional pencari kerja LLK UKM Kabupaten Biak Numfor berasal dari APBN tahun anggaran 2024 lewat BLKI Sorong senilai Rp1 miliar," ujar Kepala UPTD Loka Latihan Kerja Biak Numfor Yalon Kbarek di Biak, Selasa.
Ia menjelaskan, hingga Oktober 2024 pihak LLK Biak menargetkan jumlah pencari kerja yang diberikan pelatihan keterampilan kejuruan pemuda bisa bertambah hingga 16 orang.
Yalon mengaku, keterampilan institusional yang diberikan itu seperti las listrik, otomotif, bangunan, jaringan komputer teknologi informasi, meubeler air, mekanik, dan menjahit pakaian.
"Dengan bekal keterampilan kejuruan diharapkan pemuda pemudi Biak Numfor dapat memiliki bekal untuk memasuki persaingan dunia kerja," kata Yalon.
Disinggung tentang seberapa besar serapan lulusan LLK UKM pada dunia kerja di Biak, menurut Yalon, sesuai laporan data tetap ada sejumlah yang diterima di perusahaan atau instansi pemerintah daerah, hanya totalnya belum dilaporkan.
Yalon mengatakan, tugas pemerintah daerah melalui UPTD LLK UKM Biak untuk meningkatkan kompetensi keterampilan keahlian tertentu bagi para pemuda pencari kerja di daerah ini
"Dengan keterampilan yang dimiliki, pemuda diharapkan dapat mengisi formasi kerja yang dibutuhkan dunia usaha," katanya.
Ia juga menyebutkan, dukungan anggaran pelatihan keterampilan bagi pencari kerja dilakukan LLK UKM Biak itu adalah dari APBN dan dana Otonomi Khusus Papua tahun anggaran 2024 masing-masing sebesar Rp1 miliar.
"Dukungan dana pelatihan keterampilan institusional pencari kerja LLK UKM Kabupaten Biak Numfor berasal dari APBN tahun anggaran 2024 lewat BLKI Sorong senilai Rp1 miliar," ujar Kepala UPTD Loka Latihan Kerja Biak Numfor Yalon Kbarek di Biak, Selasa.
Ia menjelaskan, hingga Oktober 2024 pihak LLK Biak menargetkan jumlah pencari kerja yang diberikan pelatihan keterampilan kejuruan pemuda bisa bertambah hingga 16 orang.
Yalon mengaku, keterampilan institusional yang diberikan itu seperti las listrik, otomotif, bangunan, jaringan komputer teknologi informasi, meubeler air, mekanik, dan menjahit pakaian.
"Dengan bekal keterampilan kejuruan diharapkan pemuda pemudi Biak Numfor dapat memiliki bekal untuk memasuki persaingan dunia kerja," kata Yalon.
Disinggung tentang seberapa besar serapan lulusan LLK UKM pada dunia kerja di Biak, menurut Yalon, sesuai laporan data tetap ada sejumlah yang diterima di perusahaan atau instansi pemerintah daerah, hanya totalnya belum dilaporkan.
Yalon mengatakan, tugas pemerintah daerah melalui UPTD LLK UKM Biak untuk meningkatkan kompetensi keterampilan keahlian tertentu bagi para pemuda pencari kerja di daerah ini
"Dengan keterampilan yang dimiliki, pemuda diharapkan dapat mengisi formasi kerja yang dibutuhkan dunia usaha," katanya.
Ia juga menyebutkan, dukungan anggaran pelatihan keterampilan bagi pencari kerja dilakukan LLK UKM Biak itu adalah dari APBN dan dana Otonomi Khusus Papua tahun anggaran 2024 masing-masing sebesar Rp1 miliar.