Jayapura (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Jayapura, Papua hingga September 2024 telah menangani sembilan jenazah tanpa identitas atau disebut jenazah terlantar di daerah ini.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura Felson Mambrasar di Jayapura, Selasa, mengatakan sembilan jenazah tanpa identitas tersebut ada yang mengalami kecelakaan lalu lintas kemudian ada juga yang sakit kemudian meninggal namun tidak diketahui identitas.
"Sebelum kami memfasilitasi untuk melakukan pemakaman jenazah tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi," kayanya.
Menurut Felson, jika proses otopsi selesai dan pihak keluarga juga tidak mengetahui maka Dinas Sosial diminta oleh kepolisian untuk memfasilitasi proses pemakaman jenazah.
"Jadi mungkin jenazah akan berada sekitar tiga bulan di Rumah Sakit Bhayangkara sebelum kami melakukan proses pemakaman," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam penanganan terhadap jenazah tanpa identitas pihaknya menganggarkan sekitar Rp100 juta selama setahun.
"Anggaran tersebut untuk membiayai para penggali kubur dan juga menyiapkan peti jenazah dan juga pelayanan yang dilakukan oleh pendeta maupun ustadz," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap supaya masyarakat ketika mengetahui jenazah tanpa identitas bisa melapor ke pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan.
"Kemudian nanti dari kepolisian menyurat kepada kami untuk mendapatkan bantuan pemakaman, jika benar-benar jenazah ini tidak memiliki identitas," ujarnya
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura Felson Mambrasar di Jayapura, Selasa, mengatakan sembilan jenazah tanpa identitas tersebut ada yang mengalami kecelakaan lalu lintas kemudian ada juga yang sakit kemudian meninggal namun tidak diketahui identitas.
"Sebelum kami memfasilitasi untuk melakukan pemakaman jenazah tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi," kayanya.
Menurut Felson, jika proses otopsi selesai dan pihak keluarga juga tidak mengetahui maka Dinas Sosial diminta oleh kepolisian untuk memfasilitasi proses pemakaman jenazah.
"Jadi mungkin jenazah akan berada sekitar tiga bulan di Rumah Sakit Bhayangkara sebelum kami melakukan proses pemakaman," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam penanganan terhadap jenazah tanpa identitas pihaknya menganggarkan sekitar Rp100 juta selama setahun.
"Anggaran tersebut untuk membiayai para penggali kubur dan juga menyiapkan peti jenazah dan juga pelayanan yang dilakukan oleh pendeta maupun ustadz," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap supaya masyarakat ketika mengetahui jenazah tanpa identitas bisa melapor ke pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan.
"Kemudian nanti dari kepolisian menyurat kepada kami untuk mendapatkan bantuan pemakaman, jika benar-benar jenazah ini tidak memiliki identitas," ujarnya