Biak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Biak Numfor, Papua mengusulkan kawasan jalan Kampung Tanjung Barari, Distrik Oridek agar dibangun talud untuk mencegah abrasi air pasang laut.
"Di kawasan sepanjang jalan Kampung Tanjung Barari ada fasilitas radar TNI AU sehingga butuh dibangun talud agar tidak tergerus abrasi air pasang laut," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Biak Numfor Lod L Jensenem M.Si di Biak, Senin.
Menurut dia, jika kawasan pertigaan jalan hingga Meosbo Kampung Tanjung Barari sepanjang tiga kilometer tidak segera dibangun talud dipastikan jalan makin terputus karena tergerus air laut.
Lod mengatakan, pihak BPBD Biak sebagai organisasi perangkat daerah teknis telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memperjuangkan program pembangunan talud di Biak.
"Kami sudah siapkan usulan program bangun talud supaya dapat direalisasikan untuk mencegah abrasi gelombang air pasang laut yang kerap terjadi di daerah setempat," katanya.
Lod menyebutkan, untuk pembangunan talud penahan air pasang laut juga dibutuhkan untuk dibangun di beberapa kampung di Distrik Kepulauan Padaido dan Aimando.
Sejumlah kampung di Pulau Padaido dan Aimando, menurut Lod, juga seringkali dilanda bencana air laut pasang yang mengakibatkan permukiman warga ikut tergenang air laut.
"Dengan kondisi wilayah Biak Numfor yang berada di bibir Lautan Pasifik kami perlu mengantisipasi pencegahan bencana alam," kata mantan Kepala BPKAD Biak itu.
Berdasarkan data distrik Biak Utara, Distrik Andey, Distrik Biak Barat, dan Distrik Swandiwe merupakan wilayah yang masuk rawan bencana.
"Di kawasan sepanjang jalan Kampung Tanjung Barari ada fasilitas radar TNI AU sehingga butuh dibangun talud agar tidak tergerus abrasi air pasang laut," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Biak Numfor Lod L Jensenem M.Si di Biak, Senin.
Menurut dia, jika kawasan pertigaan jalan hingga Meosbo Kampung Tanjung Barari sepanjang tiga kilometer tidak segera dibangun talud dipastikan jalan makin terputus karena tergerus air laut.
Lod mengatakan, pihak BPBD Biak sebagai organisasi perangkat daerah teknis telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memperjuangkan program pembangunan talud di Biak.
"Kami sudah siapkan usulan program bangun talud supaya dapat direalisasikan untuk mencegah abrasi gelombang air pasang laut yang kerap terjadi di daerah setempat," katanya.
Lod menyebutkan, untuk pembangunan talud penahan air pasang laut juga dibutuhkan untuk dibangun di beberapa kampung di Distrik Kepulauan Padaido dan Aimando.
Sejumlah kampung di Pulau Padaido dan Aimando, menurut Lod, juga seringkali dilanda bencana air laut pasang yang mengakibatkan permukiman warga ikut tergenang air laut.
"Dengan kondisi wilayah Biak Numfor yang berada di bibir Lautan Pasifik kami perlu mengantisipasi pencegahan bencana alam," kata mantan Kepala BPKAD Biak itu.
Berdasarkan data distrik Biak Utara, Distrik Andey, Distrik Biak Barat, dan Distrik Swandiwe merupakan wilayah yang masuk rawan bencana.