Jayapura (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua dan Maluku menjamin ketersediaan minyak tanah dan bahan bakar minyak (BBM) baik yang subsidi maupun non subsidi menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Tanah Papua.
Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua dan Maluku, Sunardi di Jayapura, Senin, mengatakan menjelang Natal dan Tahun Baru biasanya penggunaan minyak tanah mengalami peningkatan dari biasanya 838 kiloliter (kl) per hari kini menjadi 850 kl.
“Jadi untuk penggunaan minyak tanah ini mengalami kenaikan sebesar 1,5 persen,” katanya.
Menurut Sunardi, menjelang Natal seperti ini selain BBM, avtur, LPG yang biasanya mengalami peningkatan ada juga minyak tanah sehingga saat ini kondisi stok berada di 818,2 kl.
“Karena adanya peningkatan sehingga kami melakukan penambahan pengisian baik di SPBU dan pangkalan minyak tanah,” ujarnya.
Dia menjelaskan guna menjamin ketersediaan tersebut maka Pertamina menyiagakan 21 terminal BBM, kemudian 79 SPBU reguler, 391 SPBU non reguler, 202 Pertashop, dua SPBE NPSO, 29 agen LPG NPSO, 114 agen minyak tanah dan 12 Aviation Fuel Terminal (AFT).
“Prediksi peningkatan pembelian BBM dan minyak tanah itu terjadi pada 19-23 Desember di mana seperti diketahui masa-masa liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru 2025 sudah mulai masuk kemudian akan terjadi peningkatan juga di 30-31 Desember. Sedangkan untuk arus balik kami prediksi terjadi pada 3-5 Januari 2025,” katanya.
Dia menambahkan semua konsumsi BBM naik baik itu pertalite,pertamax, avtur, LGP, dan minyak tanah oleh sebab itu berbagai skema telah disiapkan termasuk juga terkait dengan antisipasi terjadinya bencana alam.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak Pertamina terkait dengan sejauh mana persiapan BBM dan LPG menjelang perayaan Natal karena momen ini penggunaan tersebut menjadi perhatian bagi masyarakat.
“Saya minta Pertamina selalu siaga untuk melihat stok dan ketersediaan LPG serta minyak tanah pada momen hari raya keagamaan seperti saat ini,” katanya.