Sentani (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, Papua memperketat pengawasan daging di pasaran menjelang Natal 2024, guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura drh Adorsina Wompere di Sentani, Selasa, mengatakan pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap daging di pasaran maupun pusat perbelanjaan guna menjamin kualitas daging.
“Kami sering melakukan pemeriksaan secara acak di pasaran untuk memastikan daging yang dijual benar-benar baik untuk dikonsumsi konsumen,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan daging tidak layak dikonsumsi karena akan berdampak terhadap kesehatan manusia.
“Daging yang tidak diproses dengan baik atau terkontaminasi bakteri maka tidak layak untuk jual apalagi dikonsumsi,” ujarnya.
Dia menjelaskan daging hewan yang sakit atau terinfeksi penyakit seperti penyakit kuku dan mulut dapat menyebabkan keracunan makanan.
Serta daging hewan yang mati secara tidak wajar seperti mati karena penyakit atau kecelakaan dapat menyebabkan keracunan makanan.
“Maka kami biasanya melakukan pemeriksaan, dan kalau didapati langsung disampaikan publik, tetapi syukur selama ini hasil pemeriksaan baik,” katanya.
Dia menambahkan masyarakat harus dapat memilih daging yang memiliki kualitas baik itu dapat dilihat dari tekstur luar.
“Pilih daging yang segar dan berkualitas, konsumsi daging merah secara moderat, pilih daging yang rendah lemak serta masak daging dengan benar untuk menghindari keracunan makanan dan hindari konsumsi daging yang terkontaminasi atau tidak segar,” ujarnya.