Jayapura (ANTARA) - PT Freeport Indonesia (PTFI), salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia, menyatakan hingga saat ini tidak ada pembahasan rencana kerja sama pemanfaatan tailing untuk mendukung pabrik semen dan keramik dengan PT Honay Ajkwa Lorentz maupun PT Tambang Mineral Papua.
SVP Vice President Sustainable Development PT Freeport Indonesia Nathan Kum melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Jayapura, Kamis, mengatakan sejauh ini belum ada komunikasi maupun diskusi formal dengan perusahaan semen dan keramik mengenai proyek tersebut.
"Kami tidak ada pembahasan atau kerja sama apapun dengan PT Honay Ajkwa Lorentz maupun PT Tambang Mineral Papua terkait pemanfaatan tailing untuk kebutuhan pabrik semen dan keramik," katanya.
Kabarnya, kedua perusahaan tersebut akan bangun pabrik semen dan keramik di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Menurut Nathan, PTFI selalu berkomitmen untuk menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan, setiap kerja sama membutuhkan kajian teknis, ekonomi dan lingkungan yang mendalam sebelum diwujudkan.
"PTFI memiliki standar dan proses yang harus diikuti dalam setiap kerja sama yang melibatkan pengelola sumber daya, termasuk tailing, " ujarnya.
Dia menjelaskan pemanfaatan tailing dari PTFI selama ini telah melalui pengelolaan yang sesuai regulasi, proses ini melibatkan sejumlah teknologi untuk memastikan dampak terhadap lingkungan dapat diminimalkan.
"Kami telah menetapkan pengelolaan tailing yang sesuai dengan standar nasional dan internasional, semua rencana baru tentu memerlukan evaluasi mendalam, " katanya lagi.
Ia menambahkan PTFI tetap membuka peluang kerja sama dengan pihak manapun selama sesuai dengan regulasi, prinsip berkelanjutan dan memiliki manfaat nyata bagi masyarakat serta lingkungan sekitar.
"Jika ada proposal yang konkret dan sesuai dengan standar kami, tentu hal tersebut akan dipertimbangkan dengan cermat oleh PTFI, " ujarnya lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PTFI: Tidak ada pembahasan tailing untuk pabrik semen dan keramik