Jayapura (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan beras saat ini tidak lagi menjadi penyebab terjadinya inflasi di Indonesia bahkan saat ini menjadi penyumbang deflasi.
Menurut Amran, jajaran TNI dan Polri juga memiliki peran dalam distribusi pangan, karenanya di saat musim paceklik padi di bulan September hingga November justru terjadi deflasi dan beras tidak menjadi penyebab inflasi.
"Terima kasih kepada TNI-Polri karena telah bahu membahu membantu rakyat dan petani Indonesia sehingga hal itu terwujud. Sekaligus meningkatkan kesejahteraannya serta daya beli masyarakat meningkat," kata Amran usai melepas penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh Tanah Papua yang dipusatkan di Mapolda Papua di Kota Jayapura, Selasa.
Ia mengatakan penyaluran beras SPHP dilakukan bekerjasama dengan TNI-Polri sehingga seluruh warga dapat membeli dengan harga yang sama.
Untuk harga eceran tertinggi (HET) di Tanah Papua tercatat Rp13.500 per kilogram (kg) atau Rp 67.500 per karung berisi lima kg beras dan, menurut Amran, itu baru pertama kali terjadi di mana beras tidak lagi menjadi sumber inflasi. Keberhasilan itu berkat kolaborasi semua pihak, karena hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya.
Pelepasan penyaluran beras SPHP dilakukan Amran didampingi Waka Polri Komjen Dedi Prasetyo dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin dan Gubernur Papua Mathius Fakhiri ditandai dengan melepas 25 truk pengangkut beras SPHP untuk enam kabupaten dan kota di Papua.
Ke 25 truk itu mengangkut beras SPHP yang disalurkan itu ke Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi, Keerom, Mamberamo Raya dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
Target penyaluran beras SPHP di Tanah Papua yang meliputi enam provinsi itu sebanyak 4.634 ton beras untuk 42 kabupaten dan kota.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan sebut beras tidak lagi jadi penyebab inflasi di Indonesia

