Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua menilai selama 80 tahun perjalanan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah menunjukkan betapa pentingnya peran guru dalam menjaga kokohnya bangsa.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Rocky Bebena di sela peringatan HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya bersama seluruh guru bertekad menjadikan Kota Jayapura sebagai kota bebas buta aksara dan tidak tertinggal dalam pembangunan pendidikan.
"HUT PGRI dan HGN ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen bersama memajukan pendidikan di Kota Jayapura," katanya.
Menurut Bebena, pemerintah daerah terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan demi terwujudnya Kota Jayapura yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.
"Guru yang bermutu adalah mereka yang mampu berkolaborasi, menerapkan pembelajaran yang efektif di kelas, dan menghasilkan dampak positif bagi literasi serta numerasi peserta didik," ujarnya.
Ketua PGRI Kota Jayapura, Joppi Y Hanuebi mengatakan pihaknya terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini dan juga mengingatkan seluruh guru agar tetap melaksanakan tugas dengan dedikasi dan profesionalisme.
"PPGRI yang berusia 80 tahun mengajak seluruh guru untuk terus bekerja dengan baik dan terpadu memajukan pendidikan Kota Jayapura," katanya.
Dia menjelaskan, jumlah guru di Kota Jayapura saat ini sebanyak 3.800 orang yang tersebar di 338 satuan pendidikan PAUD/TK, SD, SMP dan SMA/SMK.