Timika (Antara Papua) - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) belum menerima laporan dari masyarakat soal adanya bencana longsor di Kampung Tsinga, Distrik Tembagapura, belum lama ini.
Staf Biro Khusus LPMAK Petrus Mitakda di Timika, Minggu, mengatakan hingga kini LPMAK belum menerima informasi soal kejadian longsor di Kampung Tsinga tersebut.
"Soal itu kami belum tahu. Kalau memang benar demikian tentu dari lembaga pasti ada perhatian ke sana," ujar Petrus.
Hal senada disampaikan Sekretaris Daerah Mimika Ausilius You.
Menurut You, pihaknya masih menunggu laporan dari Kepala Distrik (Camat) Tembagapura Slamet Sutedjo. You mengatakan Pemkab Mimika akan segera menindaklanjuti jika bencana longsor tersebut sampai menimbulkan kerugian material pada penduduk setempat.
"Kita belum tahu persis bencana longsornya seperti apa. Kami masih menunggu laporan resmi dari kepala distrik dan aparat Kampung Tsinga," jelasnya.
Menurut dia, Dinsos Mimika dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan menyiapkan berbagai bahan kebutuhan pokok maupu obat-obatan untuk masyarakat setempat jika akibat longsor tersebut menyebabkan warga setempat kesulitan mendapatkan bahan pangan dan terserang penyakit.
"Kita akan membentuk tim bersama instansi teknis seperti BPBD dan Dinkes untuk secepatnya turun ke lapangan guna meninjau kondisi permukiman masyarakat di Tsinga," ujar Kepala Dinsos Mimika Simon Motte.
Kampung Tsinga yang terletak pada ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut merupakan salah satu kampung dari tiga yang berada dalam kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia. Selain Tsinga, dua kampung lain yang berdekatan dengan area pertambangan PT Freeport yaitu Kampung Waa-Banti dan Kampung Aroanop. (*)

