Timika (Antara Papua) - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) mengharapkan pada 2017 ada lagi perekrutan peserta beasiswa untuk masyarakat tujuh suku agar semakin banyak anak-anak asli Papua dapat mengenyam pendidikan sampai bangku perguruan tinggi.
Kepala Biro Pendidikan LPMAK Titus Kemong di Timika, Kamis, mengatakan pada 2016 LPMAK tidak lagi merekrut peserta baru untuk mendapatkan beasiswa lantaran dana yang diterima dari PT Freeport Indonesia (donatur) menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Kita harapkan seperti itu karena tahun ini lembaga sama sekali tidak merekrut peserta baru mengingat dana yang terbatas," kata Titus.
Ia meminta para orang tua dari kalangan Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya yang anak-anaknya kini sedang duduk di bangku SLTP dan SLTA agar mempersiapkan tabungan pendidikan untuk putra-putri mereka.
"Saya meminta perhatian para orang tua terutama dari Suku Amungme dan Kamoro, tolong menyisihkan pendapatannya untuk tabungan pendidikan anak. Ini sangat penting. Kalau LPMAK tidak ada lagi program pengiriman mahasiswa atau pelajar (beasiswa), maka orang tua harus siap membiayai sendiri anak-anaknya di perguruan tinggi. Syukur kalau lembaga masih membuka peluang untuk merekrut penerima beasiswa baru maka mahasiswa yang sudah kuliah dengan biaya sendiri bisa ikut program itu," jelas Titus.
Sebanyak 1.775 putra-putri asli Papua dari tujuh suku mendapat beasiswa dari LPMAK di berbagai kota studi di Indonesia bahkan luar negeri.
Menurut Titus, LPMAK kini hanya membiayai pelajar dan mahasiswa yang sebelumnya sudah mengikuti program beasiswa, sedangkan untuk penerimaan peserta baru sama sekali tidak dilakukan pada 2016.
"Program yang dijalankan oleh Biro Pendidikan LPMAK sekarang yaitu program-program yang sudah berjalan tahun-tahun sebelumnya, terutama program beasiswa mulai dari tingkat SLTP, SLTA hingga perguruan tinggi. Selain itu, program pembiayaan asrama-asrama siswa di Kabupaten Mimika seperti asmara Taruna Papua dan asrama-asrama yang dikelola oleh Keuskupan Timika seperti Asrama Solus Populi, Asrama Bintang Kejora Kokonao dan lainnya," jelas Titus.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat LPMAK akan melakukan serah terima sejumlah gedung sekolah, perumahan guru serta asrama yang telah rampung kepada mitra terkait.
"Kalau sekolah negeri, kita akan hibahkan itu ke pemerintah daerah Mimika. Kalau sekolah swasta maka kita akan hibahkan ke yayasan pengelola. Beberapa sekolah di wilayah Distrik Mimika Timur Jauh seperti SD YPPK Manasari, SD YPPK Ohotya dan SMP Negeri Omouga Manasari sudah kami serahkan ke Bupati Mimika dan Uskup Timika beberapa waktu lalu," jelas Titus. (*)
Berita Terkait
KPK temukan dua perusahaan di Papua tunggak pajak kendaraan Rp1 miliar
Minggu, 19 Mei 2024 18:49
Babinsa Posramil bantu salurkan logistik korban banjir di Kurik
Minggu, 19 Mei 2024 18:46
BI: Pentingnya inovasi dalam pengembangan sumber ekonomi baru Papua
Minggu, 19 Mei 2024 17:17
Dishub Papua Tengah: Landasan Bandara Nabire ditambah 900 meter
Minggu, 19 Mei 2024 17:15
Pemkab Biak Numfor salurkan pemanfaatan dana Otsus Papua Rp15 miliar
Minggu, 19 Mei 2024 17:11
Festival Cenderawasih 2024 upaya dorong sumber pertumbuhan ekonomi
Minggu, 19 Mei 2024 17:10
Koops TNI Habema: Masyarakat Homeyo telah kembali dari pengungsian
Minggu, 19 Mei 2024 11:27
DKP Papua tingkatkan pemberdayaan ekonomi nelayan OAP di Biak Numfor
Minggu, 19 Mei 2024 7:44