Jayapura (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua menutup posko pelayanan kesehatan rawat jalan yang dibuka untuk melayani warga di sekitar areal Organda, Distrik Abepura, Kota Jayapura yang terkena banjir sejak 24 Desember 2016 hingga awal Januari 2017.
"Kami sudah tutup posko pelayanan kesehatan yang dibuka untuk melayani kesehatan warga korban banjir Organda, Sabtu (14/1) kemarin kami sudah tutup poskonya," kata Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Papua Yamamoto Sasari, di Jayapura, Senin.
Dia mengatakan, tim yang diturunkan untuk melakukan pelayanan kesehatan juga sudah ditarik kembali dan sudah dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai.
Menurut dia, tim yang diturunkan untuk melakukan pelayanan kesehatan di Organda terdiri dari dua dokter kemudian perawat sebanyak 15 orang yang ditugaskan untuk melakukan pelayanan kesehatan sepanjang satu minggu, dibagi dalam dua shift.
Selain itu, ada tujuh orang dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan yang mengambil sampel nyamuk terkait dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Kami sudah tarik tim yang bertugas di lapangan, tadi malam saya juga sudah laporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua bahwa kami sudah tutup pelayanan kesehatan di Organda dan posko sudah dibongkar, kami berharap cuaca baik sehingga masyarakat bisa hidup tenang," ujarnya lagi.
Ia menambahkan, pada prinsipnya Dinas Kesehatan Papua siap ketika ada hal-hal yang mengancam masyarakat dari sisi kesehatan, seperti akan berkoordinasi dengan kabupaten atau pun kota untuk melakukan penanganan secara langsung.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua membuka posko pelayanan kesehatan rawat jalan untuk melayani warga korban banjir di areal Organda, Distrik Abepura, Kota Jayapura yang terkena banjir sejak 24 Desember 2016 hingga awal Januari 2017. (*)