Jayapura (Antara Papua) - Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Papua melatih sebanyak 125 petani untuk menjalankan industri rumahan beras analog.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Papua Semuel Siriwa, di Jayapura, Rabu, mengatakan sejak beras analog ini diperkenalkan ke publik pada 2016 lalu, pihaknya terus melakukan sosialisasi termasuk memberikan pelatihan kepada 125 petani yang memiliki industri rumahan bagaimana memproduksi beras bergizi ini.
"Para petani yang sudah dilatih ini, akan difasilitasi dengan menyiapkan alat pengolahan industri rumahan kemudian didorong agar memproduksi ke skala menengah," katanya.
Menurut Semuel, pihaknya juga mengklaim tahun ini telah menyiapkan dua unit alat pengolahan beras analog untuk mendorong petani meningkatkan produksinya.
"Sedangkan untuk 125 petani yang dilatih, berasal dari beberapa kabupaten di lima wilayah adat Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan para petani ini berasal dari daerah yang memiliki potensi bahan baku untuk pembuatan beras analog.
"Untuk diketahui beras analog merupakan beras berbentuk tepung yang terbuat dari bahan pangan lokal seperti sagu, ubi jalar, kemudian ditambahkan minyak buah merah," katanya lagi.
Dia menambahkan beras ini telah melalui proses kajian ilmiah dan asli produksi dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Papua serta mengandung zat-zat bergizi yang baik untuk dikonsumsi oleh tubuh manusia. (*)