Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan kepada ahli waris korban yang meninggal dunia dalam kericuhan di Jakarta pada 22 Mei setelah menerima hasil penilaian dari kepolisian mengenai status korban.
"Asesmen akan kami tunggu dari pihak kepolisian, korban yang meninggal seperti apa, ditentukan perlu dibantu atau tidak," katanya di Jakarta, Senin.
Kementerian Sosial menunggu hasil penilaian aparat kepolisian mengenai delapan orang korban yang meninggal dalam kericuhan tersebut untuk mengetahui apakah mereka murni korban atau termasuk pelaku.
"Terkait santunan ahli waris perlu asesmen. Pelaku kerusuhan pasti tidak akan kami bantu," kata Menteri Sosial.
Dalam setiap bencana alam maupun bencana sosial, Kementerian Sosial memberikan santunan kepada ahli waris untuk korban yang meninggal dunia senilai masing-masing Rp15 juta.
Kericuhan yang terjadi di tiga lokasi di Jakarta pada 21-22 Mei menyusul aksi massa yang menolak hasil penghitungan suara pemilihan presiden 2019 menyebabkan delapan orang meninggal dunia dan ratusan orang terluka.
Pemerintah sudah memberikan bantuan kepada lima warga yang tempat usahanya rusak akibat kericuhan itu.
Kementerian Sosial juga melakukan rehabilitasi sosial terhadap 52 anak yang diduga terlibat dalam kericuhan 22 Mei 2019. Rehabilitasi dilakukan di Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani, Jakarta.
Berita Terkait
PN Jakpus sidangkan 74 terdakwa kasus kericuhan 21-22 Mei 2019
Selasa, 13 Agustus 2019 19:20
Amnesty International akan temui petinggi Polri terkait kericuhan 21-22 Mei
Senin, 8 Juli 2019 8:53
Polisi ungkap pihak yang terlibat dalam kericuhan 22 Mei 2019
Jumat, 5 Juli 2019 20:08
Polisi belum ketahui TKP meninggalnya satu korban kericuhan 22 Mei
Jumat, 5 Juli 2019 19:48
Penembak korban tewas kericuhan 22 Mei menggunakan senjata nonorganik
Jumat, 5 Juli 2019 18:04
Hasil autopsi remaja korban kericuhan 22 Mei ditemukan luka tembak
Kamis, 30 Mei 2019 19:31
Pendapat mantan Kabais tentang kericuhan 21-22 Mei 2019
Rabu, 29 Mei 2019 22:20
Alasan anak hadir pada aksi 22 Mei karena ikut teman dan guru ngaji
Senin, 27 Mei 2019 20:25