Timika (ANTARA) - Sekelompok warga Suku Kamoro di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Jumat siang, terlibat saling serang di kawasan Timika Indah, Timika, dipicu oleh perebutan jabatan ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko).
Kejadian itu bermula dari adanya keputusan Badan Musyawarah Adat (Bamus) Suku Kamoro untuk segera melakukan pergantian kepengurusan Lemasko pimpinan Georgorius Okoare alias Gery Okoare.
Tidak terima dengan keputusan itu, massa pendukung Gery Okoare kemudian menyerang massa yang sedang menggelar rapat di rumah Philipus Munaweyau, Ketua Bamus Suku Kamoro di kawasan Timika Indah.
Meski sudah coba dihentikan oleh Gery Okoare, massa pendukungnya tetap merangsek menuju kediaman Philipus Munaweyau.
Dua kelompok massa akhirnya terlibat saling lempar batu. Dalam jumlah yang lebih besar, massa pendukung Gery Okoare berhasil masuk ke rumah Philipus dan mengobrak-abrik seisi rumah, termasuk kendaraan roda dua dan roda empat yang sedang parkir.
Sedangkan warga yang tadinya mengikuti rapat di lokasi itu lari kocar-kacir menyelamatkan diri.
Gery Okoare mengakui kemarahan massa dipicu oleh keputusan Bamus Suku Kamoro untuk melakukan pergantian pengurus Lemasko sementara berjalan saat ini.
"Warga saya dan masyarakat keberatan dengan rencana itu, lalu emosi dan marah, sehingga menyerang massa yang hendak melakukan pergantian kepengurusan Lemasko. Keputusan Bamus itu sepihak saja. Saya bersama Marianus Maknaipeku (Wakil Ketua Lemasko) justru datang untuk mempertanyakan keputusan Bamus, tapi warga terlanjur emosi dan akhirnya menyerang," kata Gery.
Gery mengatakan secara hukum dirinya masih sah sebagai Ketua Lemasko.
Ia dipilih secara mufakat memimpin Lemasko pada 2019 lalu, setelah Ketua Lemasko sebelumnya yaitu Robertus Waraopea meninggal dunia.
"Sesuai aturan, saya secara otomatis menjadi Ketua Lemasko. Hal itu sesuai dengan AD-ART Lemasko. Kalau ingin mengganti kepengurusan Lemasko sekarang ini mengapa tidak duduk bersama terlebih dahulu," ujar Gery mempertanyakannya.
Kasat Sabhara Polres Mimika AKP Rosman dan anggotanya yang tiba di lokasi langsung membubarkan massa.
"Mengingat kondisi saat ini ada wabah pandemi COVID-19, kami minta warga kembali ke rumah masing-masing. Kami akan mediasi masalah ini dengan memanggil pengurus Lemasko dan Bamus agar mencarikan solusi terbaik," kata AKP Rosman.
Berita Terkait
Akademisi: Rumah Transit Yau Ma'o menjadi tempat belajar anak
Jumat, 1 Maret 2024 17:16
Menyemai mimpi siswa Sekolah Taruna di Papua
Selasa, 27 Februari 2024 17:39
Pemkab Mimika: PPKD landasan atas kebijakan pembangunan budaya daerah
Rabu, 9 Agustus 2023 14:13
Pemuda Kamoro galang dana bantu korban bencana banjir di Amar
Rabu, 12 Januari 2022 20:39
Penerima beasiswa Kemendikbud menjadi doktor pertama Suku Kamoro
Rabu, 2 Juni 2021 15:24
Intelektual suku Kamoro soroti penurunan kualitas pendidikan di Mimika
Minggu, 16 Mei 2021 6:08
Babinsa Koramil Mapurujaya mediasi masalah adat suku Kamoro
Sabtu, 13 Februari 2021 4:49
Kisruh kepengurusan Lemasko dipicu pengelolaan besi bekas PT Freeport
Sabtu, 16 Mei 2020 2:46