Jakarta (ANTARA) - Seorang ibu menjadi sosok kuat dibalik aksi sosial Mie Ayam Marta berbayar seikhlasnya
yang viral akhir-akhir ini.
Marta adalah nama ibu dari Restu Zulfikar (26). Restu memiliki gerai mi ayam untuk kegiatan sosial membantu ibu-ibu kepala keluarga.
"Karena saya anak tunggal dari orang tua tunggal," kata Restur Zulfikar kepada ANTARA saat ditemui di gerainya di Jakarta, Sabtu.
Restu menyebutkan, sejak kecil sudah merasakan hidup sebagai anak dari seorang ibu yang sekaligus kepala keluarga.
Dia membantu ibunya berjualan di kawasan Blok M sekitar tahun 2016-2017. Dari pengalaman tersebut, Restu ingin memberdayakan ibu-ibu kepala keluarga lewat donasi yang dikumpulkannya dari mie ayam berbayar seikhlasnya.
"Dalam hati saya pernah berkata, kalau sukses nanti saya ingin hidup membantu orang lain," kata Restu.
Kehidupan susah di masa kecil mengajarkan Restu untuk berbagi dan membantu sesama. Kesusahan yang dirasakannya bahkan pernah membeli sepotong ayam dimakan untuk dua hari.
Sementara sang ibu selalu mengajarkan nilai-nilai berbagi kepada Restu, hingga membuatnya selalu tergerak untuk berbagi dengan sesama.
Jauh sebelum usaha mie ayam berbayar seikhlasnya, Restu sudah mendonasikan 20 persen pendapatan dari usaha restoran Korea yang sudah dikelolanya sejak satu tahun dua bulan.
Tujuan Restu hanya satu. Walaupun dalam usaha perlu memikirkan keuntungan, tapi ia juga ingin setiap usaha yang dimilikinya punya manfaat untuk orang lain.
"Saya ingin jadi kapitalis yang bermartabat," kata Restu.
Cuitan Restu di akun twitternya tentang usaha mie ayam berbayar seikhlasnya viral di media sosial.
Kini Mie Ayam Marta yang terletak di lantai dasar Lotte Mart Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan, menjadi incaran warganet yang penasaran dengan rasa dan kisah hidup pemiliknya.
Restu memiliki lima lini usaha, selain sebagai pemilik tiga restoran, yakni Nami Drill, Gudeg Marta dan Mie Ayam Marta serta aneka jus. Pria kelahiran Pontianak ini juga seorang distributor daging serta gula merah.
Selain mendonasikan 20 persen pendapatan dari usaha restorannya, Restu juga memperkerjakan karyawan yang putus sekolah serta memberdayakan ibu-ibu kepala keluarga di sekitar tempat tinggalnya.
Begitu pula dengan uang donasi dari mie ayam berbayar seikhlasnya dialokasikan untuk pemberdayaan ibu kepala keluarga, kaum dhuafa dan memberikan pelatihan kepada anak putus sekolah.
Marta (55), sang ibu mengatakan bahwa sejak kecil telah mendidik anaknya nilai-nilai kehidupan seperti menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain dengan saling berbuat baik dan berbagi.
Marta bercerita "Saya pernah ajarkan dia untuk memilih, saat saya kasih duit, dia bisa pilih membeli es krim atau membeli kue dari seorang pedagang yang sudah tua".
"Anak saya memilih membeli kue milik penjual tua itu," kata Marta.
Berita Terkait
Polisi temukan paket sabu asal Afrika Selatan dengan alamat tujuan palsu
Jumat, 31 Desember 2021 14:21
Dua orang tewas akibat kebakaran Gedung Cyber Mampang
Kamis, 2 Desember 2021 18:01
Artis Tamara Bleszynski datangi Bareskrim Polri
Selasa, 12 Oktober 2021 14:12
PON Papua-Basket putri DKI persembahkan perunggu untuk pemain positif COVID-19
Sabtu, 9 Oktober 2021 11:43
Rumah mantan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani di Jaksel terbakar
Jumat, 26 Februari 2021 14:08
Kapolsek Cilandak gendong seorang nenek evakuasi banjir
Minggu, 21 Februari 2021 13:39
Ada 25 titik banjir di wilayah Jakarta Selatan
Sabtu, 20 Februari 2021 17:23
Jakarta Selatan dirikan posko antisipasi pohon tumbang saat musim hujan
Selasa, 26 Januari 2021 11:04