Jakarta (ANTARA) - Hampir 60 tahun setelah Billie Jean King membantu Amerika Serikat memenangi Piala Fed perdana, event beregu tersebut akan diubah namanya untuk menghormati perintis terhebat dalam tenis putri itu.
Kompetisi tersebut, yang tahun ini diubah menjadi sepekan putaran final 12 negara untuk menyaingi Piala Davis, mulai 2021 akan dikenal sebagai Piala Billie Jean King, kata Federasi Tenis Internasional (ITF) dalam satu pernyataan seperti dikutip Reuters, Kamis.
Final tahun ini, yang dijadwalkan pada April di Budapest, ditunda setahun karena pandemi virus corona.
King, 12 kali juara tunggal Grand Slam dan pendiri Asosiasi Tenis Putri (WTA), mengatakan ia "bersahaja" karena kompetisi itu dinamai sesuai namanya.
"Sangat bangga, sangat bersahaja," kata mantan petenis berusia 76 tahun itu kepada Reuters melalui telepon. "Saya terus berpikir ini mimpi. Dan kemudian saya mulai berpikir mengenai betapa ini adalah kesempatan untuk membantu permainan ini tumbuh mendunia.
"(Piala Federasi) 63 tahun di belakang Piala Davis tapi kita sudah berjalan dari 16 ke 116 negara.
"Kami mempunyai hadiah uang yang sama dengan Piala Davis dan ini mengirim pesan yang penting dan kuat mengenai kesetaraan."
Piala Billie Jean, disponsori oleh BNP Paribas, adalah kompetisi beregu global besar pertama yang dinamai menggunakan nama seorang perempuan dan Putaran Final tahun depan di Hungaria sesumbar dengan hadiah uang 12 juta dolar AS, setara dengan Piala Davis yang telah dirombak.
Presiden ITF David Haggerty memberi penghormatan atas perjuangan King untuk kesetaraan gender dalam olahraga dan masyarakat.
"Mulai dari memainkan Piala Fed pertama sebagai anggota tim AS yang juara pada 1963, pendiri WTA dan menjadi presiden pertamanya, hingga menjadi atlet putri pertama yang dianugerahi Presidential Medal of Freedom AS, Billie Jean King tidak pernah berhenti membuat terobosan baru," kata Haggerty.
"Hari ini ia menambah 'yang pertama' lagi ke dalam daftar itu. Nama baru tersebut adalah penghargaan yang sesuai untuk semua yang telah ia capai."
King adalah bagian dari tim yang memenangi edisi pertama dari kompetisi tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Piala Federasi, di London pada 1963. Ia memenanginya tujuh kali sebagai pemain dan empat kali sebagai kapten dan ditunjuk sebagai Duta Global pertamanya tahun lalu.
"Tidak ada yang bisa menyamai perasaan ketika mewakili negaramu dan menjadi bagian dari tim, itu lah mengapa kompetisi ini sangat spesial dan penting bagi saya," katanya.
"pekerjaan kami adalah untuk membagi visi ini dengan gadis-gadis muda generasi mendatang, karena jika Anda bisa melihatnya, Anda bisa melakukannya."
Prancis, Rusia, Hungaria, Australia, Belarusia, Belgia, Amerika Serikat, Spanyol, Slovakia, Republik Ceko, Jerman dan Swiss akan bertanding dalam edisi perdana Putaran Final Piala Billy Jean King tahun depan.
Berita Terkait
Invasi Rusia membuat Medvedev terancam raib di turnamen tenis
Senin, 28 Februari 2022 20:28
Iga Swiatek sampaikan dukungan untuk Ukraina saat juara Qatar Open
Minggu, 27 Februari 2022 4:13
Petenis Aldila Sutjiadi kantongi wildcard Australian Open
Minggu, 9 Januari 2022 4:05
PON Papua - LaNyalla bangga Jatim sapu bersih medali emas tenis
Jumat, 8 Oktober 2021 14:22
Puasa gula, kiat petenis Rifqi Fitriadi meraih emas PON Papua
Kamis, 7 Oktober 2021 18:35
Hari ini, perebutan lima emas tenis perorangan PON XX Papua
Kamis, 7 Oktober 2021 8:00
PON Papua - Cuaca panas membuat kaki petenis DKI Fitriani Sabatini melepuh
Selasa, 5 Oktober 2021 20:19
PON Papua - Emas pertama Aldila Sutjiadi menjadi pemicu capai target
Senin, 4 Oktober 2021 3:18