London (ANTARA) - Saham-saham Inggris kembali berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Jumat waktu setempat (10/12/2021), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London berkurang 0,40 persen atau 29,48 poin, menjadi menetap di 7.291,78 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 0,22 persen atau 15,79 poin menjadi 7.321,26 poin pada Kamis (9/12/2021), setelah terkikis 0,04 persen atau 2,55 poin menjadi 7.337,35 poin pada Rabu (8/12/2021), dan terangkat 1,49 persen atau 107,62 poin menjadi 7.339,90 poin pada Selasa (7/12/2021).
Saham Darktrace, sebuah perusahaan teknologi informasi Inggris-Amerika yang berspesialisasi dalam pertahanan siber, mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya kehilangan 4,20 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan taruhan olahraga dan perjudian yang beroperasi di sektor daring dan ritel Inggris Entain yang anjlok 3,00 persen, serta perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel Ocado Group turun 2,94 persen.
Sementara itu, saham British American Tobacco, perusahaan induk dari sekelompok perusahaan yang memproduksi produk tembakau, termasuk rokok merek internasional dan domestik, melonjak 2,53 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan penyelenggara perdagangan saham dan sekuritas dan informasi keuangan yang berbasis di Inggris, London Stock Exchange Group, meningkat 1,51 persen, serta perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris BT Group menguat 1,02 persen.