London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (11/1/2022), berbalik menguat dari kerugian tiga hari berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bangkit 0,62 persen atau 46,12 poin, menjadi menetap di 7.491,37 poin.
Indeks FTSE 100 terkikis 0,54 persen atau 40,03 poin menjadi 7.445,25 poin pada Senin (10/1/2022), setelah merosot 0,47 persen atau 34,91 poin menjadi 7.485,28 poin pada Jumat (7/1/2022), dan melemah 0,89 persen atau 66,50 poin menjadi 7.450,37 poin pada Kamis (6/1/2022).
Scottish Mortgage Investment Trust, sebuah perusahaan investment trust atau reksa dana yang diperdagangkan secara publik, melambung 5,0 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan pengecer pakaian, alas kaki dan produk rumah tangga multinasional Inggris Next yang melonjak 4,52 persen, serta perusahaan industri farmasi internasional yang berfokus pada pasar hewan Dechra Pharmaceuticals meningkat 3,40 persen.
Sementara itu Reckitt Benckiser Group, sebuah kelompok perusahaan barang konsumsi multinasional Inggris, mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya kehilangan 1,47 persen.
Disusul oleh saham konglomerat telekomunikasi multinasional Inggris Vodafone Group yang tergelincir 1,16 persen, serta perusahaan industri minuman beralkohol multinasional Inggris Diageo melemah 1,13 persen.