Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Departemen Pemuda dan Anak Gereja Bethel Indonesia (GBI) Provinsi Papua Isac Imbiri minta Gubernur Lukas Enembe (LE) sebagai pemimpin harus siap menghadapi pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan tindak pidana suap dan gratifikasi.
"Bukan malah menghindarinya membangun opini-opini yang mengada-ada, seperti meminta KPK memeriksa LE di lapangan terbuka," kata Isac dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Minggu.
Ia mempertanyakan pengukuhan LE sebagai kepala suku besar Papua oleh Dewan Adat Papua (DAP) pimpinan Dominikus Sorabut 8 Oktober 2022 tak sesuai statuta DAP.
Wakil Ketua Generasi Muda Pembaru Indonesia (Gempar) Provinsi Papua mengatakan pengukuhan kepala suku besar keliru dan tak masuk akal karena di atas kepala suku hanya ada Tuhan. Tak ada lagi kepala suku di atas kepala suku.
DAP pimpinan Dominikus Sorabut mengukuhkan LE sebagai kepala suku besar, lanjut Isac, mengecewakan suku-suku, kepala suku, dan masyarakat Papua karena adanya kepentingan tertentu di balik pengukuhan tersebut.
"Dua versi DAP pimpinan Dominikus Sorabut dan DAP yang memiliki legitimasi pimpinan Yan Piet Yerangga dan Leo Imbiri," tuturnya.
Ia mengajak generasi muda Papua mengambil hikmah dari situasi berkembang termasuk kasus korupsi LE harus diberantas dari Papua sehingga memiliki pemimpin bersih.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemuda Gereja Bethel Papua minta Lukas Enembe hadapi pemeriksaan KPK