Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan (BMKG) menyebut, gempa magnitudo 5,8 terjadi di Papua Pegunungan dan merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal di Zona Sesar Memberamo.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini miliki parameter update magnitudo M 5,5," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dijelaskan Daryono, memperhatikan lokasi episenter atau titik bumi dan kedalaman hiposenternya, gempa terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal Zona Sesar Memberamo.Hasil analisis gempa miliki mekanisme pergerakan naik.
Diakuinya gempa tersebut berdampak dan dirasakan di Kabupaten Jayapura skala intensitas III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Hasil pemodelan gempa ini tak berpotensi tsunami," sebutnya.
Disebutkan, hingga pukul 01.55 WIT hasil monitoring belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Masyarakat dihimbau tetap tenang dan tak terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga juga hindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa dan tak ada kerusakan akibat gempa yang bahayakan kestabilan bangunan rumah.
Laporan BMKG disebutkan gempa berkekuatan 5,8 magnitudo terjadi Distrik Kobagma di dataran tinggi Memberamo Tengah, Papua Pegunungan, Jumat malam pukul 23.31 WIB berpusat di darat kedalaman 45 kilometer pada koordinat 2.86 LS,139.37 BT atau berjarak 95 kilometer dari arah Timur Laut Kobagma.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gempa Papua pegunungan akibat aktivitas sesar lokal