Jayapura (ANTARA) - World Widelife Fund (WWF) Indonesia Program Papua berkolaborasi dengan komunitas dan pemerintah mengelola sampah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Act Project Leader Papua Selatan William Iwangin di Sentani, Kamis, mengatakan pentingnya identifikasi isu-isu terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Jayapura, dengan tujuan mengatasi masalah pengelolaan sampah organik maupun non organik, yang menjadi tantangan serius masyarakat dan pemerintah daerah
"Langkah kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan, khusus sampah makanan yang menyumbang 40 persen dari total sampah di Kabupaten Jayapura," katanya.
Menurut William, berdasarkan data dari sistem informasi sampah nasional menunjukkan sampah makanan menjadi salah satu masalah utama yang perlu segera ditangani.
"Sampah organik, terutama sisa makanan memiliki potensi besar untuk dikelola dengan baik, sebagai kompos maupun pakan ternak,," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga membangun diskusi dengan komunitas, terutama pemuda untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan sampah yang efektif.
"Pemuda adalah agen perubahan, dengan melibatkan mereka maka kita dapat menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan," katanya lagi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri menambahkan pemanfaatan sampah organik dapat dipergunakan sebagai pakan ternak dan pupuk kompos yang dapat mengurangi beban sampah sekaligus mendukung sektor pertanian dan peternakan di daerah ini.
"Pemerintah Kabupaten Jayapura merespon positif inisiatif ini, beberapa langkah telah diambil termasuk proses pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan Reduce, Reuse, Recycle (3R), kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk WWF Indonesia untuk pengelolaan sampah," katanya.