Wamena (ANTARA) - Badan Pusat Statistik atau BPS Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mendorong program desa cinta statistik (Cantik) di daerah setempat guna meningkatkan pemahaman aparat kampung dalam menyusun laporan.
BPS Kabupaten Jayawijaya menggelar sosialisasi dan pembinaan program desa cinta statistik di Kampung Lantipo, Distrik Walesi daerah setempat.
Ketua Desa Cinta Statistik BPS Kabupaten Jayawijaya Robert WB Talubun di Wamena, Rabu mengatakan kegiatan ini merupakan program nasional yang diturunkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI ke seluruh wilayah di tanah air.
“Program Desa Cinta Statistik di Kabupaten Jayawijaya telah dimulai dari tahun lalu di Kampung Kama, Distrik Wasaput. Dan tahun ini kami mulai menjalankan program serupa di Kampung Lantipo,” katanya.
Menurut dia, dalam menjalankan program ini pihaknya akan bersama-sama dengan pengelola data di Kampung Lantipo untuk dibimbing sehingga data yang nantinya dihasilkan benar-benar berkualitas.
“Kami berharap pengelola data mampu menghasilkan laporan yang baik untuk sebuah kemajuan di kampung, daerah maupun secara nasional,” ujarnya.
Dia menjelaskan program desa cinta statistik merujuk kepada bimbingan dalam pengelolaan data di tingkat kampung dalam sebuah sistem atau aplikasi yang digunakan.
“Program ini lebih kepada bimbingan dalam pengelolaan data, sistem dan aplikasi sehingga pengelola data mampu membuat laporan yang baik dan benar,” katanya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayawijaya Lepinus Gombo memberikan apresiasi terhadap sosialisasi dan pembinaan program desa cinta statistik di Kampung Lantipo, Distrik Walesi.
“Kegiatan tau program desa cinta statistik itu baru dilaksanakan dua kampung di Kabupaten Jayawijaya dari 328 kampung. Tahun lalu kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Kama dan tahun ini di Lantipo,” ujarnya.
Dia menilai program ini sangat bagus dalam membantu kampung di Jayawijaya dalam membuat profil kampung, monografi yang selama ini memang agak kesulitan pihaknya mengakses dari setiap kampung di daerah ini.
“Dari teknis dan metodologi pendataan nya itu kami DPMK belum memiliki kapasitas pendataan secara akurat dalam metodologi statistik. Tetapi dengan dukungan BPS maka masalah yang kami alami selama ini akan tuntas, karena BPS dengan segala kemampuannya akan memberikan bimbingan kepada pengelola data di kampung ini,” katanya.

