Timika (ANTARA) - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua Selatan menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI untuk mendeteksi dini paham radikalisme dan menumbuhkan cinta Tanah Air Rembuk Merah Putih bagi masyarakat setempat melalui kegiatan Rembuk Merah Putih.
"Kegiatan ini sangat penting dalam mengembangkan pendidikan agama dan menumbuhkan daya menulis terhadap masyarakat," kata Staf Ahli Gubernur Bidang Otonomi Khusus Pemerintah Provinsi Papua Selatan Michael Rooney Gomar dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Rabu.
Menurut Gomar, Rembuk Merah Putih adalah sebuah konsep rumusan kegiatan yang berbasis cinta yang merupakan salah satu inisiatif terbaru yang diambil oleh subdirektorat pemberdayaan masyarakat BNPT RI.
"Masih tingginya jumlah penangkapan terhadap terduga teroris yang dilakukan oleh kepolisian memberikan sinyal kepada kita bahwa ancaman teroris itu masih ada di sekitar kami," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan demikian perlu adanya narasi-narasi perdamaian, cinta tanah air, dan wawasan kebangsaan harus terus ditingkatkan dan didengungkan di ruang publik baik secara offline maupun online (daring).
"Dan juga perlu peningkatan kerjasama dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat (ormas), dan perguruan tinggi," katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu perlu adanya dialog dengan kelompok-kelompok radikal atau berseberangan dengan paham NKRI, kemudian tetap menjaga hubungan baik dan senantiasa melakukan pembinaan, dan kerja sama dengan mantan narapidana terorisme di wilayah Papua Selatan.
"Diharapkan para pelajar tumbuh menjadi individu yang memiliki rasa saling menghormati, empati, dan peduli terhadap sesama meskipun ada perbedaan latar belakang agama, suku dan budaya," ujarnya.
Ketua FKPT Provinsi Papua Selatan Agustinus Joko Guritno mengatakan pihaknya bersama BNPT serta masyarakat mengajak masyarakat di daerah ini agar menjalin kesatuan dan persatuan.
"Tetapi juga mencegah unsur-unsur terorisme yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di Papua Selatan," katanya.