Wamena (ANTARA) - Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI) Papua Pegunungan Atenius Murib melantik Ketua PSSI Kabupaten Tolikara periode 2025-2029 Anthon Gurik di Wamena, Selasa.
Pelantikan itu ditandai dengan penandatanganan surat keputusan (SK), penyematan pin serta penyerahan bendera PSSI dari Ketua PSSI Papua Pegunungan Atenius Murib kepada Ketua PSSI Kabupaten Tolikara.
Ketua PSSI Papua Pegunungan Atenius Murib mengatakan bahwa Kabupaten Tolikara tidak saja menjadi kebanggaan Papua Pegunungan, tetapi juga Indonesia.
“Skuad tim putri Timnas Indonesia sebagian besar pemainnya berasal dari Kabupaten Tolikara karena pembinaan yang benar yang telah dilakukan oleh PSSI Kabupaten Tolikara sejak dulu, maka kami berharap dapat terus dilanjutkan saat ini hingga ke depan,” katanya.
Menurut dia, tugas PSSI Kabupaten Tolikara ada empat di antaranya membentuk struktur organisasi, meningkatkan sumber daya manusia atau SDM di bidang sepak bola mulai pemain, pelatih dan perangkat pertandingan secara berjenjang, infrastruktur dan pembinaan sepak bola harus dilakukan seperti turnamen atau kompetisi.
“Kami ingin cabang olahraga di Kabupaten Tolikara terus berkembang maka tugas Ketua PSSI untuk membentuk struktur organisasi, meningkatkan SDM pemain, pelatih dan perangkat pertandingan serta membangun stadion yang berstandar sehingga dapat menyelenggarakan pertandingan resmi. Dan harus juga pembinaan sepak bola terus dilakukan secara berjenjang dari usia dini hingga dewasa,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan dipenuhinya empat tugas PSSI mulai dari provinsi hingga kabupaten maka daerah ini akan melahirkan banyak sekali pemain-pemain sepak bola andal yang akan mengharumkan nama daerah dan negara.
“Kami ingin pembinaan sepak bola tidak asal-asalan tetapi dibuat sebaik mungkin dari awal hingga melahirkan pemain-pemain yang berkualitas. Maka perlu kerja keras dan pembinaan yang optimal oleh PSSI daerah dalam hal ini Kabupaten Tolikara,” katanya.
Sementara itu Ketua PSSI Kabupaten Tolikara Anthon Gurik mengatakan pihaknya akan berupaya memenuhi empat standar atau tugas yang diemban yakni pembentukan organisasi, SDM, infrastruktur dan pembinaan sepak bola secara berjenjang.
“Kami akan berupaya mengelola organisasi ini dengan baik hingga mampu melahirkan banyak pemain sepak bola baik putra maupun putri yang dapat berbicara di tingkat daerah, nasional maupun internasional,” ujarnya.

