Wamena (ANTARA) - Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayawijaya, Papua Pegunungan mendorong optimalisasi program di bidang kesehatan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Perubahan 2025.
Komisi C DPRK Jayawijaya melakukan pertemuan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayawijaya terkait evaluasi penyerapan anggaran pada APBD perubahan sehingga lebih terasah dan maksimal.
Ketua Komisi C DPRK Jayawijaya Agus Logo di Wamena, Kamis, mengatakan pihaknya mengundang Dinkes Kabupaten Jayawijaya untuk membicarakan soal program dan kegiatan harus lebih optimal pada APBD Perubahan 2025.
“Penyerapan anggaran 2025 dari APBD induk yang telah diubah melalui sidang perubahan APBD sehingga diharapkan program dan kegiatan harus lebih optimal lagi dilaksanakan oleh Dinkes Kabupaten Jayawijaya,” katanya.
Menurut dia, program dan kegiatan yang optimal berdampak terhadap penyerapan anggaran di APBD Perubahan 2025 meski menyisakan waktu kurang lebih dua bulan.
“Kami menekankan pentingnya penyerapan anggaran yang efektif dan efisien, terutama dalam waktu dua bulan yang tersisa karena berpengaruh terhadap besaran anggaran yang akan diterima pada APBD induk 2026,” ujarnya.
Dia mengharapkan Dinkes Kabupaten Jayawijaya untuk memastikan APBD Perubahan 2025 dapat terserap dengan baik serta dapat digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
“Jika penyerapan anggaran tidak berjalan dengan baik, maka kami akan mengambil langkah-langkah untuk meminta kepala daerah mengevaluasi pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah) karena dianggap tidak mampu melaksanakan tugas yang diberikan,” katanya.
Dia menambahkan, Dinkes Kabupaten Jayawijaya juga harus meningkatkan kerja sama dan kolaborasi program dengan organisasi perangkat daerah atau OPD teknis di Provinsi Papua Pegunungan.
"Kami juga harap pentingnya kerja sama antara Dinkes Kabupaten Jayawijaya dan Dinas Provinsi Papua Pegunungan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Provinsi Papua Pegunungan terutama dalam penggunaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena yang digunakan oleh masyarakat di delapan kabupaten,” ujarnya.
Dia berharap, dengan kerja sama yang baik, penyerapan APBD Perubahan 2025 maupun APBD induk 2026 dapat berjalan dengan lancar dan meningkatkan pelayanan kesehatan di Papua Pegunungan khususnya Kabupaten Jayawijaya.

