Jayapura (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Papua Nugini (PNG) Andriana Supandy, menyebut pelaksanaan Border Trade Fair (BTF) 2025 menjadi momentum penting memperkuat hubungan perdagangan dan kerja sama antara Indonesia dan PNG.
"Sehingga ajang tahunan tersebut sangat terbukti mendorong interaksi ekonomi dan sosial lintas batas," katanya usai menghadiri pembukaan BTF 2025 di PLBN Skouw, Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/10).
Menurut Andriana, di mana hal ini terlihat antusiasme masyarakat dari kedua negara yang datang pada kegiatan tersebut sehingga memberikan perubahan positif.
"Berdasarkan data yang kami himpun di mana volume perdagangan antara Indonesia dan PNG pada 2024 mencapai 385 juta dolar AS di mana angka tersebut tertinggi sepanjang sejarah hubungan dagang kedua negara," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan kerja sama tersebut menunjukkan tingginya potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama di wilayah perbatasan Indonesia khususnya Papua.
“Kegiatan ini sangat produktif dan efisien karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat di kedua negara. Kami memberikan apresiasi dan mendukung penuh agar perekonomian kedua negara bisa lebih terbuka lagi” katanya.
Dia menambahkan selain sektor perdagangan, kerja sama Indonesia dan PNG juga terus diperluas ke bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta hilirisasi industri.
“Kami berharap ke depan kegiatan BTF dan lainnya menjadi jembatan yang terus mempererat hubungan ekonomi dan persahabatan antarbangsa,”ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Sekda Papua Suzana Wanggai mengatakan Border Trade Fair bukan hanya soal perdagangan, tetapi juga mempererat hubungan masyarakat di perbatasan.
"Sehingga kami berharap Badan Pengelola Perbatasan dan Kerja sama Provinsi Papua agar terus melakukan kegiatan-kegiatan kerja sama seperti ini karena membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku usaha Papua,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dubes RI untuk PNG sebut BTF 2025 peningkatan perdagangan RI–PNG

