Wamena (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mendorong penerapan Interactive Flat Panel atau IFP di jenjang SMA/SMK di daerah setempat.
Kepala Bidang SMA/SMK Disdik Kabupaten Jayawijaya Otto Wibowo di Wamana, Selasa, mengatakan peralatan pendukung IFP baru saja tiba di daerah ini, yang langsung dikirim dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Peralatan IFP baru saja tiba di Wamena, Kabupaten Jayawijaya kurang lebih untuk digunakan lima SMA. Sementara untuk SMK kami sudah usulkan tetapi belum datang,” katanya.
IFP adalah layar sentuh interaktif modern yang menggabungkan fungsi monitor, komputer, papan tulis digital, dan proyektor menjadi satu perangkat all-in-one.
“Perangkat ini dapat digunakan untuk menulis, menggambar dan berinteraksi langsung dengan konten digital, menjadikannya solusi efisien untuk ruang kelas, ruang rapat dan lingkungan bisnis,” jelasnya.
Dia menilai program IFP akan lebih mempermudah guru dalam menerangkan mata pelajaran kepada siswa-siswi langsung dalam bentuk visual atau nyata.
“Contohnya di Papua Pegunungan tidak ada kereta api, tetapi ketika guru menjelaskan kereta api di kelas, maka siswa-siswi langsung dapat melihatnya secara langsung dalam peralatan IFP sehingga pelajar bisa langsung mengetahuinya,” katanya.
Menurut dia, IFP ini terbilang program baru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sehingga pihaknya belum melakukan sosialisasi.
“Dengan adanya peralatan IFP yang telah ada maka kami akan mengagendakan untuk segera mungkin melakukan sosialisasi di seluruh SMA dan SMK di Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya.
Dia menjelaskan di Kabupaten Jayawijaya SMA berjumlah 18 dan SMK 12, tersebar di 40 distrik daerah ini.
“Kami juga mendorong untuk seluruh SMA/SMK mendapatkan peralatan IFP,” katanya.

