Sentani (Antara Papua) - World Wide Fund for Nature (WWF), organisasi non-pemerintah internasional bidang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan, kini menggunakan "satellit tracking" untuk memantau aktifitas penyu belimbing di pantai Jamursba Medi, Kabupaten Tambrauw Propinsi Papua Barat.
Direktur of Papua Program Benja Victor Mambai, di Sentani, Kamis, mengatakan, penyu belimbing yang terdapat di Pantai Jamorsba Medi dan Warmon yang berada di wilayah Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat, merupakan salah satu pantai penurunan penyu terbaik di dunia.
"Untuk melindungi populasi penyu belimbing, kami (WWF) bekerja sama dengan `satellite tracking` memantau perjalanan penyu belimbing," katanya.
Kerjasama dengan "satellit tracking", lanjut Victor, untuk memantau perjalanan penyu belimbing yang bertelur di Jamorsaba Medi di Warmon, wilayah pantai bagian utara Papua.
Penyu tersebut pergi mencari makan sampai di California, ke kei, ke wilayah Selatan Papua yaitu Australia, Papua Nugini (PNG), bahkan New Zealand.
"Jadi habitatnya (penyu belimbing) di sini, tapi daya jelajahnya jauh sampai di California, karena sumber pakannya lebih banyak di sana," tuturnya.
Selain menggunakan "satellit tracking" untuk memantau perkembangan penyu belimbing, WWF juga memasang transmiter atau satelit tag, yang beratnya mencapai 500 gram.
Bentuknya persegi mirip dengan tikus yang dilengkapi dengan saklar otomatis yang direkatkan pada punggung penyu.
Fungsinya, untuk memantau habitat penyu di daerah peneluran maupun pakannya.
Benja menambahkan, jarak jelajah penyu belimbing yang jauh ini, membuat adaya inisiatif untuk perkembangan kerjasama antara pemerintah daerah dan pemerintah di wilayah California guna menjaga kelestarian populasi penyu belimbing. (*)
Direktur of Papua Program Benja Victor Mambai, di Sentani, Kamis, mengatakan, penyu belimbing yang terdapat di Pantai Jamorsba Medi dan Warmon yang berada di wilayah Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat, merupakan salah satu pantai penurunan penyu terbaik di dunia.
"Untuk melindungi populasi penyu belimbing, kami (WWF) bekerja sama dengan `satellite tracking` memantau perjalanan penyu belimbing," katanya.
Kerjasama dengan "satellit tracking", lanjut Victor, untuk memantau perjalanan penyu belimbing yang bertelur di Jamorsaba Medi di Warmon, wilayah pantai bagian utara Papua.
Penyu tersebut pergi mencari makan sampai di California, ke kei, ke wilayah Selatan Papua yaitu Australia, Papua Nugini (PNG), bahkan New Zealand.
"Jadi habitatnya (penyu belimbing) di sini, tapi daya jelajahnya jauh sampai di California, karena sumber pakannya lebih banyak di sana," tuturnya.
Selain menggunakan "satellit tracking" untuk memantau perkembangan penyu belimbing, WWF juga memasang transmiter atau satelit tag, yang beratnya mencapai 500 gram.
Bentuknya persegi mirip dengan tikus yang dilengkapi dengan saklar otomatis yang direkatkan pada punggung penyu.
Fungsinya, untuk memantau habitat penyu di daerah peneluran maupun pakannya.
Benja menambahkan, jarak jelajah penyu belimbing yang jauh ini, membuat adaya inisiatif untuk perkembangan kerjasama antara pemerintah daerah dan pemerintah di wilayah California guna menjaga kelestarian populasi penyu belimbing. (*)