Jayapura (Antara Papua) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan dan Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende meninjau lokasi kebakaran kios dan mushala di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara usai rapat mediasi di kediaman bupati, Sabtu sore.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Teguh PR, mengatakan rombongan meninjau lokasi kejadian dan mencatat 38 rumah dan 63 kios terbakar serta 153 jiwa mengungsi.
"Yang menjadi korban bukan hanya muslim saja, tetapi umat nasrani maupun masyarakat asli Papua juga menjadi korban," katanya di Kota Jayapura, Sabtu petang.
Beberapa masyarakat Papua yang menjadi korban, kata Teguh, diantara Bindo Jikwa, Dorkas Jikwa, Nasiora Jikwa, Natina Jikwa dan Timobe Kogoya.
"Masalah ini secepatnya ditangani, karena Pangdam dan Kapolda telah komitmen untuk bantu penyelesaian dan bangun kembali mushala dan kios/rumah yang ludes terbakar," katanya.
Sebelumnya, rombongan Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Papua disambut Bupati dan Muspida Tolikara saat tiba di lapangan terbang Karubaga.
Selanjutnya Pangdam dan Kapolda bersama Bupati Tolikara menggelar rapat mediasi untuk mencari solusi terbaik penyelesaian masalah.
Namun, sebelumnya Bupati Tolikara Usman Wanimbo bersama Muspida sudah membuat kesepakatan antara lain, pertama, bertanggung jawab atas kerugian dan akan membangun kembali rumah dan kios.
"Kedua, Bupati akan menfasilitasi pertemuan antar komponen yang ada, sekaligus mencari solusi pemecahan masalah. Ketiga, Bupati meminta maaf kepada masyarakat yang jadi korban baik yang muslim maupun korban masyarakat asli Papua," katanya.
Lalu, poin terakhir, TNI dan Polri akan menjaga keamanan dan membantu membangun fasilitas sementara.
"Dari hasil peninjauan sementara diketahui bahwa awalnya rumah Pak Sarno dan kios Silvi yang terbakar, kemudian api merambat ke kios BBM dan akhirnya membakar seluruh kios atau rumah termasuk mushala di dalamnya," katanya.
Kobaran api cepat menjalar karena ada kios BBM yang ikut terbakar.
"Hasil peninjauan Pangdam dan Kapolda ini sekaligus meluruskan informasi bahwa mushala sengaja dibakar massa adalah tidak benar," katanya.(*)
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Teguh PR, mengatakan rombongan meninjau lokasi kejadian dan mencatat 38 rumah dan 63 kios terbakar serta 153 jiwa mengungsi.
"Yang menjadi korban bukan hanya muslim saja, tetapi umat nasrani maupun masyarakat asli Papua juga menjadi korban," katanya di Kota Jayapura, Sabtu petang.
Beberapa masyarakat Papua yang menjadi korban, kata Teguh, diantara Bindo Jikwa, Dorkas Jikwa, Nasiora Jikwa, Natina Jikwa dan Timobe Kogoya.
"Masalah ini secepatnya ditangani, karena Pangdam dan Kapolda telah komitmen untuk bantu penyelesaian dan bangun kembali mushala dan kios/rumah yang ludes terbakar," katanya.
Sebelumnya, rombongan Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Papua disambut Bupati dan Muspida Tolikara saat tiba di lapangan terbang Karubaga.
Selanjutnya Pangdam dan Kapolda bersama Bupati Tolikara menggelar rapat mediasi untuk mencari solusi terbaik penyelesaian masalah.
Namun, sebelumnya Bupati Tolikara Usman Wanimbo bersama Muspida sudah membuat kesepakatan antara lain, pertama, bertanggung jawab atas kerugian dan akan membangun kembali rumah dan kios.
"Kedua, Bupati akan menfasilitasi pertemuan antar komponen yang ada, sekaligus mencari solusi pemecahan masalah. Ketiga, Bupati meminta maaf kepada masyarakat yang jadi korban baik yang muslim maupun korban masyarakat asli Papua," katanya.
Lalu, poin terakhir, TNI dan Polri akan menjaga keamanan dan membantu membangun fasilitas sementara.
"Dari hasil peninjauan sementara diketahui bahwa awalnya rumah Pak Sarno dan kios Silvi yang terbakar, kemudian api merambat ke kios BBM dan akhirnya membakar seluruh kios atau rumah termasuk mushala di dalamnya," katanya.
Kobaran api cepat menjalar karena ada kios BBM yang ikut terbakar.
"Hasil peninjauan Pangdam dan Kapolda ini sekaligus meluruskan informasi bahwa mushala sengaja dibakar massa adalah tidak benar," katanya.(*)